Sabtu, Juli 27, 2024
DaerahPemerintahanSosial & Budaya

Kementrian Agama Gelar Silaturahmi dengan Ormas Islam se Kabupaten Tapanuli Tengah

TAPANULI TENGAH | Lensaexpose.com

Bertempat di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tapanuli Tengah, Senin 19 September 2022 sekira pukul 09.00 Wib. Kementrian agama dengan ormas Islam se Kabupaten Tapanuli Tengah menggelar kegiatan Silaturahmi.

Di hadiri H. Ngadiman (Ketua MUI kab Tapanuli tengah), Drs. Julsukri M Limbong, (Kakan Kemenag kab Tapteng), Ismail (Kabag tata usaha Kemenag), Syahbani Efendi (Binmas Kemenag), Syahril Harahap (Binmas Kemenag), Suhadi Surya Darma (kemenag), Tahrim M (Muhammadiyah), Sudirman (Muhammadiyah).

Kemudian ada Ramli Samosir (Muhammadiyah), Syafari Hasibuan (ketua Alwasliah), Aris Sutrisno (Alwasliah, Samsul (PC. Nu Tapteng), H. Kifli (PC. Nu Tapteng), Erwin Silalahi (Binmas Katolik), Morasi Tumanggor (Binmas Kristen), H. Rahman Sitanggang (PD. Muhammadiyah Tapteng), Ahmad Juber Manullang (Ketua Khilafahtul Muslimin), Adding (Khilafahtul Muslimin), Zulham Efendi (Khilafahtul Muslimin).

Mengawali acara Kakankemenag Julsukri Mangandar Limbong dalam pidatonya mengatakan, Kalau kita melihat keadaan pemerintah kita saat ini, telah banyak kejadian dan penomena baru yang dapat membawa kita kedalam 2 pilihan yaitu kepada kebaikan dan kemudaratan.

Pada Masa ini Kementerian agama mempunyai 16 program prioritas, dan yg kami sampai disini ada 6 point’ paling prioritas.

1). Penguatan moderasi beragama

2). Peningkatan produktivitas dan daya saing

3). Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila.

4). Peningkatan pemerataan layanan pendikan berkualitas.

5). Rekomendasi birokrasi dan tatakelola

6). Program dan kegiatan prioritas.

“Indonesia adalah negara agama Indonesia bukan birokrasi (negara berdasarkan agama), dan bukan sekular (menempatkan agama hanya urusan pribadi) Indonesia adalah Negara Pancasila, yang mengambil nilai-nilai agama dan memfasilitasi kehidupan beragama,” ujar Julsukri Mangandar.

Dalam kesempatanya seorang tokoh agama Islam Hadratus Syeikh KH. Hasyim Asy’ari mengatakan ketika Pancasila datang kepadaku aku meminta petunjuk ya Allah dengan puasa 3 hari, menghantamkan Alquran dan Membaca alfatihah sampai pada ayat اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ sebanyak 350 ribu kali.

Setelah puasa 3 hari aku lanjutkan sholat istikharah 2 rakaat. Pada rakaat yang pertama aku baca surat At-taubah sebanyak 41 kali rakaat ke 2 surah Al-kahfi 41 kali.

“Sebelum tidur aku membaca ayat terakhir surat Al-kahfi 11 kali, “Maka aku ridho Pancasila sebagai dasar perekat bangsa dan menjadi Ideologi negara di Indonesia”, ungkapnya.

Kemudian Kementerian agama menyampaikan setiap orang harus panatik, digaris bawahi harus panatik pada diri kita sendiri jangan panatik diluar dari dirinya tetapi tidak panatik terhadap dirinya.

“Artinya jangan kita menyalakan atau menjelekkan orang lain yang bukan agama kita. Perbedaan dan keberagaman ini harus bisa kita satukan untuk menjaga negara kita,” bebernya.

Ketua Alwasliyah Syahrari Hasibuan menyampaikan untuk memperkenalkan Organisasi Khilafatul Muslimin.

Khilafatul muslimin AHMAD Juber Manulang menyampaikan Visi misi Khilafahtul Muslimin :

Tidak setuju terjadinya pecah belah hanya mengajak orang untuk berjamaah dan bersatu, dalam umat Islam dan Mengajak orang untuk beriman.

Terdapat Dalil- dalil dalam mengadakan Khilafah yaitu : Dalil dalam Al- Quran surah Al- Baqorah ayat 30.

Quran Surah An- Nisa ayat 4,5 dan 9 (Jika Kamu berbeda pendapat itu sudah pasti, maka kembalikanlah kepada al-Quran, Nabi dan Allah dan Sunnahnya) ini merupakan Tolak ukur kita sebagai umat islam jika di luar dari ini bukan mencari kebenaran tetapi mencari Pembenaran.

Hadist Dalil As- sunnah : Hadist Riwayat Muslim yang berbunyi (Dahulu Bani Israil di pimpin oleh satu Nabi, setelah Nabi mati ada penggantinya, jadi tidak susah untuk mencari pemimpin, rasul juga bersabda setelah aku mati maka tidak ada nabi lagi, tetapi Kholifah yang berjumlah banyak.

Izmaj Sahabat (Barang siapa yang menolak Izmaj sahabat bisa membuat seseorang menjadi Murtad), maka orang yang mengabaikan Ijmaz sahabat sama saja menghancurkan pondasi Agama ini, dan Ijmaz sahabat tidak boleh di abaikan dalam membentuk Khilafah.

“Kesepakatan Ulama Aswaja khususnya imam 4 mahjab yaitu : Imam Hanifah, Imam Bali, Imam Syafii dan Imam Hambali sepakat wajib hukumnya sebuah khilafah dan itu berdasarkan Syariah bukan berdasarkan akal,” ungkapnya.

Pertanyaan dari khilafahtul Muslimin Ahmad Jaber Manullang menyampaikan, Ada pernyataan bahwa kita sebagai warga Indonesia harus cinta NKRI.

Jika kita cinta kepada NKRI sebagai umat Islam kita harus memperjuangkan syariat Islam, tapi mengapa orang yang ingin menegakkan syariat Islam dianggap macam macam oleh masyarakat.

Sementara Ketua MUI Kabupaten Tapteng dalam Pidatonya mengatakan Pada masa nabi Muhammad Turunlah surah Al Kafirun, bermula dari negosiasi Kafir Quraisy dengan Nabi Muhammad SAW. Negosiasi tersebut berisikan, Kafir Quraisy meminta Nabi Muhammad SAW untuk bertukar kebiasaan ibadah umat islam dengan kebiasaan agama mereka.

Dalam surah tersebut Allah menjelaskan. Allah hendak menjelaskan bahwa terdapat perbedaan besar antara sifat-sifat Tuhan yang disembah oleh umatnya Nabi Muhammad SAW dan Tuhan yang disembah oleh orang-orang kafir. Sebab Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak beranak maupun diberanakkan.

Berkaitan dengan perbedaan sifat Tuhan dari keduanya, hal ini pun menjelaskan bahwa adanya perbedaan dalam bentuk pelaksanaan ibadah.

Melalui surat Al Kafirun, Allah SWT menekankan perihal toleransi antar umat beragama. Hal ini dilakukan melalui pengerjaan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing tanpa mencampur adukkan urusan keduanya.

Sejak 44 tahun yang lalu, diprediksi bahwa abad ke 15 ini adalah abad kebangkitan umat Islam di Indonesia. Sejak itulah imprealisme barat mencari cara untuk menghancurkan bangsa Indonesia, karena bangsa Indonesia merupakan mayoritas pemeluk agama Islam.

“Salah satu cara imprealisme barat menghancurkan Indonesia adalah dengan menyebarkan paham paham radikal,” pungkas.

Ketua MUI, H. Ngadiman dalam kesempatanya mengatakan kita hadir disini dalam rangka menjalankan Sunnah Rasul yaitu silaturahim dengan para tokoh ormas Islam yang ada di Kabupaten Tapanuli tengah.

Bahwa dampak 4 pilar dalam berbangsa dan bernegara.

1). Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara

2). Undang–undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta ketetapan MPR.

3). Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negar.

4). Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Bangsa Indonesia telah 350 tahun dijajah oleh Belanda, sulitnya orang orang terdahulu bagaimana berusaha untuk menyatukan negara ini. Kita harus bersatu demi NKRI yang rukun,” ungkapnya.

Terakhir di penghujung penyampaianya menyebutkan seluruh hadiri memberikan penghormat bendera tidak lah di larang dalam segala agama yang ada di Indonesia. (**/ MF)

Loading