Cawagub Jabar Ilham Habibie: Tekan Pengangguran, Tingkatkan Daya Saing Industri
BANDUNG BARAT, LensaExpose.com – Tingginya angka pengangguran dan terbatasnya lapangan pekerjaan menjadi tantangan utama bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Hal ini menuntut solusi konkret dari para kandidat untuk mengatasi masalah tersebut.
Ilham Habibie, calon Wakil Gubernur Jawa Barat, menekankan bahwa pengangguran merupakan masalah nasional. Namun, Jawa Barat sebagai provinsi dengan industri pengolahan terbesar di Indonesia, yang menyumbang sekitar 55% dari total industri nasional, harus mampu memberikan solusi efektif untuk menekan angka pengangguran.
“Kelemahan daya saing industri di Jawa Barat menjadi salah satu penyebab tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK), terutama di sektor DPT (Direktori Pengolahan Tenaga Kerja),” ujar Ilham dalam pertemuannya di Aula HBS, Cimareme, pada Jumat (11/10/2024).
Ilham menambahkan bahwa dengan adanya investor dan pembangunan pabrik baru di Jawa Barat, seperti pabrik mobil di Subang yang diinvestasi oleh Tiongkok dan Vietnam, perubahan harus dilakukan untuk mengatasi masalah pengangguran.
“Daya saing harus diperbaiki. Namun di sisi lain, pasar kita sudah dibanjiri produk luar negeri, terutama dari Tiongkok, yang harganya jauh lebih murah,” jelasnya.
Ilham mempertanyakan apakah harga murah tersebut wajar atau tidak, mengingat sebagian produk yang masuk diduga melalui jalur ilegal.
“Secara teknis, ini disebut dumping, di mana harga produk dijual di bawah harga pasokan. Meski demikian, saya belum bisa berbicara lebih rinci karena hal ini perlu dikaji lebih lanjut. Namun, kami akan bekerja sama dengan pengusaha dan serikat pekerja untuk menemukan solusi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ilham menekankan pentingnya persaingan yang sehat dengan produk yang masuk secara legal, dan hal ini akan menjadi solusi jangka pendek.
“Industri yang sudah berjalan perlu diperkuat. Jika kita mengandalkan industri baru, itu butuh waktu dan tidak bisa segera menghasilkan lapangan kerja. Namun, setidaknya kami sudah menyiapkan perencanaan yang matang,” imbuhnya.
Ia menekankan bahwa semua persiapan, mulai dari lahan, pekerja, hingga pelatihan sumber daya manusia (SDM), harus disusun dengan rinci. Hal ini penting agar dalam dua atau tiga tahun mendatang, industri yang baru bisa langsung beroperasi dan menciptakan lapangan kerja.
“Semua harus terencana dengan baik, mulai dari lahan hingga pelatihan SDM. Dengan begitu, dalam waktu dua hingga tiga tahun, lapangan pekerjaan akan tercipta dan siap diimplementasikan,” tutup Ilham. (Tina)