Gema Muharram 1445 Hijriyah di Kota Tanjungbalai
Tanjungbalai |Lensaexpose.com
Gema Muharam 1445 H Majelis berama Majelis Sholawat Diyaul Lami Tanjungbalai, bertempat di Halaman Rumah Dinas Walikota Tanjungbalai Jl Jend Sudirman Kelurahan Tanjungbalai, Perwira Kecamatan Tanjungbalai selatan Kota Tanjungbalai telah dilaksanakan Gema Muharram 1445 H Kota Tanjungbalai. (28/7)
Turut hadir :Walikota Tanjungbalai H. Waris Tholib S. Ag MM, mewakili Dan Lanal TBA Lettu Laut (P) Hendro mewakili Ketua Pengadilan Agama Tanjungbalai Deni Purnama LC MA, mewakili Pengadilan Negeri Tanjungbalai Irwan Santoso ST, mewakili Kajari Tanjungbalai Sri Nurul Ayu Rezeki SH MH dan Penceramah Ust Drs H Nurul Ichsan Sitorus SH MH.
Santunan kepada anak yatim (Pentatim) Bimbingan dan rrahan Walikota H. Waris Tholib S. Ag. MM menyampaikan : pada malam ini dalam rangka memperingati 10 Muharram selanjutnya shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafaatnya dari beliau. Amin ya Rabbal Aalamin.
Alhamdulillah kita bergembira pada malam hari ini kita sama – sama bisa memperingati 10 Muharram yang mana di dalam 10 Muharram ini banyak sekali kisah – kisah yang besar, nanti sama – sama kita dengarkan penjelasan dan pencerahannya oleh Ustadz Drs. H. Nurul Ichsan sitorus S.H. M.A dan sama – sama nanti kita ambil hikmahnya untuk kita jadikan sebagai pedoman hidup kita di kemudian hari.
“Saya atas nama pemerintah Kota Tanjungbalai mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada masyarakat kota Tanjungbalai yang hadir pada malam hari ini yang begitu antusias mengikuti acara pada malam hari ini,” ungkapnya.
Pembacaan Sholawat oleh Majelis Sholawat Diyaul Lami. Tausiah 10 Muharram 1445 H / 2023 M oleh Ust Drs H Nurul Ichsan Sitorus SH MH menyampaikan :Tausiah Ustadz Drs. H. Nurul Ichsan sitorus S.H. M.A, adapun Tausiahnya sbb : Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah SWT mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini.
Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat at-Taubah ayat 36 yang artinya sebagai berikut. “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.”
Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir Al-Fakhrir Razi juz 16 halaman 53 menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya.
Bulan Muharram adalah momen terbaik untuk meningkatkan kebaikan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Di bulan Muharram ini terdapat hari yang istimewa, yaitu hari ‘Asyura. Di hari tersebut umat Islam disunnahkan untuk berpuasa.
Mengapa hari Asyura disebut dengan Asyura (sepuluh) karena di hari Asyura Allah SWT memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada sepuluh nabi-Nya yaitu:
Selain di atas beberapa keistimewaan para nabi di hari ‘Asyura, yaitu kenaikan Nabi Idris menuju tempat di langit, kesembuhan Nabi Ayyub dari penyakit, dan pengangkatan Nabi Sulaiman menjadi raja.
Dari beberapa kejadian di atas, hari ‘Asyura adalah hari yang amat istimewa, karena itu, hari ‘Asyura menjadi momen yang amat baik untuk meniru akhlak para nabi, akhlak yang mulia, lemah lembut, dan menjunjung tinggi kasih sayang dan kerukunan.
Menghindari terhadap kejelekan, penghinaan, kekerasan, permusuhan, dan adu domba. Ingat, kebaikan di bulan ini dilipatgandakan pahalanya. Kejelekan di bulan ini dilipatkan siksa dan malapetakanya. (A Fazari)