Diskominfo Jabar Gelar Workshop Jurnalis Sadar Resiko Bencana di Garut
Garut | Lensaexpose.com
Kegiatan Workshop Jurnalis Sadar Risiko Bencana yang digagas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan Jabar Quick Response (JQR) disambut antusias para Jurnalis, bertempat di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa-Barat, Rabu (10/8/2022).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Garut, dr.Helmi Budiman mengatakan, para Jurnalis yang bertugas dalam pencarian berita ketika terjadi bencana bisa memperkuat mitigasi bencana, khususnya bagi para Jurnalis yang akan melakukan Peliputan.
“Dengan adanya workshop ini, saya berharap dapat memperkuat mitigasi, kemudian juga memperkuat keahlian daripada Jurnalis, khusus mungkin ada hal-hal khusus yang terkait dengan bencana, jangan sampai gitu ya seperti itu,” ungkap dr.Helmi Budiman.
Kendati demikian, Wabup Garut mengapresiasi pelaksanaan workshop yang diikuti oleh kurang lebih 100 jurnalis, Ia mengatakan dalam hal mitigasi bencana ini menyangkut dua hal yakni berkaitan dengan fisik dan non fisik.
“Non fisik itu SDM, jadi memang sumber daya manusia kita harus siap, masyarakatnya harus siap, termasuk seluruh elemen yang ada di Kabupaten Garut juga harus siap bahwa kita ini adalah daerah bencana,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat karena penyelenggaraan workshop digelar di Kabupaten Garut.
“Kami sampaikan terima kasih terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah menyelenggarakan workshop di Kabupaten Garut, hal ini merupakan suatu penghormatan,” papar Wakil Bupati Garut.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menuturkan, kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah, JQR, dan awak media dalam rangka tanggap terhadap bencana. Terlebih, imbuh Uu, pihaknya mempunyai program sebagai provinsi yang tanggap bencana.
“Nah kolaborasi ini diharapkan informasi yang sampai kepada kami dari masyarakat akurat, karena dilaporkan oleh mereka-mereka yang memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan berita, termasuk informasi-informasi tentang bencana kepada masyarakat pun ulah ditambah-tambah dan ulah dikurangan, sehingga akurat yang ada,” tuturnya.
Lanjut Uu Ruzhanul, Ia menerangkan melalui workshop ini para jurnalis dibekali materi bagaimana cara meliput di daerah bencana, sehingga diharapkan jangan sampai ketika para jurnalis sedang mencari berita ataupun memburu berita, keselamatan pribadinya tidak diperhitungkan.
“Nah, jadi harus tetap berita didapat tapi selamat, keselamatan ada berita juga ada, seperti yang diharapkan oleh kita semua,” terangnya.
Ia menjelaskan, JQR sendiri merupakan salah satu ide dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, sebagai salah satu jawaban terhadap respon masyarakat yang dibantu dan direspon oleh pemerintah.
“Harapan kami Jabar Quick Response ini sekalipun kepemimpinannya berganti, tetep Jabar Quick Response ingin ada selamanya, yang merupakan mitra Pemerintah Provinsi Jawa Barat sampai kapanpun sampai kiamat karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” jelas Wagub Jabar.
Masih di tempat yang sama, Kepala Diskominfo Jawa Barat, Ika Mardiah, dalam sambutannya mengatakan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan workshop ini, salah satunya yakni agar para jurnalis mengetahui potensi bencana yang ada di Jawa Barat.
“Kemudian mengetahui pengetahuan dasar tentang mitigasi kebencanaan, mengetahui risiko bencana saat di lapangan, mengetahui standar keselamatan yang mesti dilakukan di lokasi bencana, dan tercapainya kecepatan dan ketepatan informasi mengenai kebencanaan kepada publik ya oleh para jurnalis dengan aman,” katanya.
Dirinya mengungkapkan, workshop ini berlangsung selama dua hari, dan diikuti oleh kurang lebih 100 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Garut, Wartawan Foto Bandung, Pewarta Foto Indonesia, Pokja Gedung Sate dan Jurnalis perseora. **(Suwito)