Jumat, November 22, 2024
DaerahPemerintahan

Aktivitas Tambang Biji Timah Ilegal Diduga Cemari Sungai Teluk Pering

Kelapa Kampit, Lensaexpose.com

Aktivitas tambang biji timah yang diduga ilegal di Sungai Teluk Pering Pesaeran, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) semakin menjadi – jadi dan mencemari lingkungan sungai tersebut.

Dari informasi yang dihimpun awak media lensaexpose.com dan beberapa sumber menyebutkan, aktivitas tambang biji timah diwilayah perbatasan Desa Mayang dan Desa Air Kelik itu sebelumnya sempat berhenti. Namun, terpantau kembali hari ini Minggu 28 November 2021, aktivitas tersebut kembali beraksi lagi.

“Aktivitas tambang tersebut beraksi diwilayah sungai tidak jauh dari pelabuhan. Tepi Pelabuhan Air Kelik, Dari SPBU pering juga bisa kelihatan,” ujar salah satu warga sekitar kepada awak media yang enggan disebut namanya.

Sementara Kades Mayang, Guna Hendra saat dikonfirmasi awak media ini mengatakan, wilayah tersebut sudah masuk ke Pesaeran Air Kelik. “Itu di Pesaeran,” ucap Kades dengan singkat, Minggu (28/11/2021).

Lebih lanjut awak media ini mengkonfirmasi ke Kepala Desa Air Kelik, Suhardi dirinya menyebutkan wilayah tersebut merupakan perbatasan antara Desa Mayang dan Desa Air Kelik.

“Lokasi tersebut merupakan peebatasan antara Desa Air Kelik dan Desa Mayang. Kami sudah pernah menghimbau dan berharap tidak ada lagi aktivitas diwilayah tersebut,” jelasnya Suhardi.

Kami juga berharap, tambahnya wilayah tersebut bebas dari aktivitas pertambangan.

“Sungai itu satu-satunya yang masih tidak tercemar, jadi kami sangat berharap kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan kita,” ungkapnya.

Padahal jika mengacu pada UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sudah jelas di Pasal 98 Ayat 1 dan/atau Pasal 99 Ayat 1,dan/atau Pasal 109 Jo. Pasal 36 Ayat 1 Jo. Pasal 116 Jo. Pasal 119 dan Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp.10 miliar terhadap perbuatan dugaan perusakan kawasan hutan mangrove. (Lendra gunawan)

Loading