Menu

Mode Gelap
Tingkatkan Perekonomian Pemdes Cijayanti Realisasikan Bankeu Samisade Bangun Beronjong Anggaran 2025 Wali Kota Tanjungbalai Buka Forum Perangkat Daerah/Forum Pemangku Kepentingan Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan 2025-2029 Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Kebun Sawit PT CKT, Diduga karena Riwayat Sakit Bupati Anwar Sadat Teken MoU Pembangunan Jargas Sebanyak 6.661 Sambungan Rumah Komisi IV DPRD Kota Bogor Ajak Sekolah Swasta Ikuti Program Pelunasan Ijazah Wali Kota Bersama Forkopimda Tanjungbalai Bagikan Bantuan Sosial dan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Kepada Nelayan

TOP STORIES

Antara Mati, Tidur dan Puasa, Itu Berbeda… Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil. (Penerasi Jogja Sumatera)

badge-check


					Antara Mati, Tidur dan Puasa, Itu Berbeda…  Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil. (Penerasi Jogja Sumatera) Perbesar

Jogya | Lensa Expose.com

Kisah pemuda yang mengalami, sebab dinamika dialami yang hidup, baik dalam keadaan tidur maupun puasa atau menahan diri dalam keadaan tertentukan, maka ini bukan kisah pemuda mati.

Pemuda tersebut hidup di zaman ini, bukan zaman dahulu kala sebagaimana banyak dikisahkan dalam berbagai literasi dan kesempatan di gua, saat pengasingan mau pun di hutan-hutan. Pemuda tersebut hidup dalam denyut nadi saat sekarang.

Dikatakan pemuda lantaran dekat dengan yang namanya perjuangan, namun bukan di medan pertempuran yang digambarkan dalam film-film sebagai pahlawan kekinian, bukan lah! pemuda itu hidup, tidak sekedar ditidurkan hingga tidak menyadari alam sekitar. Jika mati maka tidak bangun sebagaimana bangun dari tidur, pemuda tersebut senantiasa hidup, artinya dia berusaha mati terhadap kejelekan, dosa dan potensi ke arah kekejian, dan bangun jika sudah saatnya.

Sengaja tidur dengan perintah Tuhan untuk melaksanakan puasa atau menahan diri dan melaksanakan tujuan utama hidup, sebagaimana perintah Tuhan jua. Dia hidup dengan kaidah “melaksanakan” dan “menghindar”!

Jelas bukan sekedar tertidur dengan mengandalkan kerumunan meski sering kompak namun kadang berbantah-bantahan, apalagi mati, bukan lah! Bukan juga berarti tidak bisa bikin huru-hara atau semacam kegaduhan, dia muda, dia bisa! Namun sering kali terngiang seruan tentang kesempatan istimewa tidak akan terulang sama bahkan untuk memperbaiki ulah tersebut di atas tidak ada jaminan, justru akan dipertanggungjawabkan, di berpuasa!

Ya, puasa! Saat dunia tidak bersedia membersamai, pemuda itu hidup dengan kesejatiannya. Melaksanakan kaidah dinamika itu, puasa adalah di antara amalan ibarat alat adalah pendongkrak agar lebih giat terhadap amalan kebaikan lain; senantiasa berkelanjutan dan berkesinambungan.

Dia hidup menuju kesejatian sebagai pemuda dengan berpuasa. Dia belajar, memahami dan menjalani sebagaimana orang-orang hidup, dapat merespon dan menahan, sebab dia tidak tidur apalagi mati. Dia hidup dan dia berpuasa!

Baca Lainnya

Desa Kujangsari Jadi Proyek Percontohan Pengembangan Peternakan Berbasis Teknologi Dan Lingkungan

25 Januari 2025 - 01:21 WIB

HUT BAZNAS RI ke-24, Bupati Tanjab Barat Serahkan Bea Siswa Untuk 100 Siswa MDT

18 Januari 2025 - 03:47 WIB

Rakernas Karang Taruna se-Indonesia, Ujang Rohman Raih Penghargaan AKMY Award Nasional

16 Oktober 2024 - 16:20 WIB

Mantap.. Kontingen Kecamatan Kalibunder Raih Prestasi Gemilang Pada Ajang O2SN Tingkat Kabupaten Sukabumi

31 Mei 2024 - 13:07 WIB

Torehkan Prestasi Bidang CSR, PLN UBP Saguling Raih Penghargaan PR Indonesia Award 2024

14 Maret 2024 - 21:41 WIB

Trending di Daerah
UFABET pg slot เครื่องสล็อต ออนไลน์ เครื่องสล็อต บาคาร่า pg สล็อต สล็อต pg slot สล็อต สล็อต สล็อต ทดลองเล่นสล็อต