Selasa, April 30, 2024
BogorJawa BaratPemerintahanPolitik

Innalilahi, Petugas KPPS di Leuwisadeng Bogor Dilaporkan Meninggal Dunia

BOGOR,Lensaexpose.com – Innalilahi, kabar duka datang dari salah seorang Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Wilayah Kabupaten Bogor Jawa-Barat (Jabar). Tepatnya di Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Bogor Jabar.

Petugas KPPS itu berasal dari Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, berdasarkan informasi yang beredar korban masih berusia belasan tahun, diduga korban meninggal akibat kelelahan usai menjalani proses pemungutan dan penghitungan suara sampai dini hari.

Kabar duka tersebut beredar di grup perpesanan (WA). Hal itu pun dibenarkan Anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Leuwisadeng, Abdul Muhyi.

Petugas KPPS itu berasal dari Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, berdasarkan informasi yang beredar korban masih berusia belasan tahun, diduga korban meninggal akibat kelelahan.

Abdul Muhyi mengaku bahwa dia baru mengetahui kabar duka seorang petugas KPPS bernama Sinta Maharani (19) sekira pukul 10.00 WIB, saat dia mengecek ponsel, namun dirinya belum mengetahui kapan pastinya korban dinyatakan meninggal dunia.

“Iya (Benar) jadi saya baru tau tadi pagi itu di sekretariat sekitar jam 10 siang. Karena kita tidurnya itu sekitar di jam setelah subuh.

Setelah itu saya pulang kerumah lalu buka HP dan ada informasi bahwa ada 1 anggota KPPS di Desa Sibanteng yang meninggal dunia,” kata Abdul Muhyi kepada wartawan pada, Kamis 15 Februari 2023 kemarin.

Abdul Muhyi menyampaikan, belum mengetahui secara pasti penyebab korban meninggal dunia.

“Katanya lambung terus muntah dan akhirnya meninggal,” katanya.

Abdul Muhyi mengatakan bahwa untuk kabar selanjutnya dirinya akan terus melakukan pengecekan.

“Namun mereka (PPK) masih melakukan rakor dan kita pahami mereka, karena memang masih sibuk-sibuknya,” ucapnya.

Abdul Muhyi menyampaikan, bahwa kabar tersebut beredar sempat di media sosial sehingga dirinya melakukan konfirmasi terkait kebenaran informasi yang diterimanya tersebut.

“Kami konfirmasi ke PKD (Pengawas Tingkat Desa), dibenarkan nya itu informasi dan setelah itu baru kita akan monitor,” katanya. (Rdy)

Loading