Komplek Perumahan di Ciseeng Diterjang Longsor, 5 Unit Rumah Ambruk 96 Jiwa Terdampak
CISEENG,Lensaexpose.com – Hujan deras yang terjadi Kamis malam (30/11) di wilayah Kecamatan Ciseeng membuat 5 (lima) unit rumah ambruk terbawa longsor dan puluhan rumah unit lainnya terancam longsor.
Beruntung, lima rumah yang ambruk akibat longsor itu tidak ada penghuninya alias rumah kosong. Bangunan rumah – rumah tersebut berada di Perumahan Grand Viona Blok i2 RT 03 RW 02 Desa Kuripan Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
“Iya kejadian nya malam hari bada isya sekitar pukul 19.30. Bahkan saya melihat langsung 1 unit rumah terbawa longsor. Semuanya ada 5 unit rumah yang terbawa longsor, puluhan rumah lainnya terdampak,” ungkap Kepala Desa Kuripan Siti Aswat Narulita, Jum’at (01/12/2023).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya saja kerugian material bangunan yang ambruk dan beberapa barang-barang peralatan rumah tangga hanyut terbawa longsor.
“Kalau korban jiwa Alhamdulillah tidak ada, hanya bangunan rumah aja yang ambruk dan ada sekitar 24 Kepala Keluarga (KK) 96 jiwa bayi 1 balita 6 yang terdampak dan sudah dievakuasi. Dan bencana ini kejadian yang kedua kalinya, cuman kalau waktu itu taun 2020 gak separah ini, hanya jalannya aja,” kata Aswat Narulita.
Pantauan dilokasi kejadian, terlihat beberapa warga yang terancam longsor susulan, tengah mengangkut barang-barang peralatan rumah tangga mereka untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Dilokasi yang sama, Camat Ciseeng Yodie MS Ermaya menyampaikan sebelumnya bencana alam banjir telah terjadi di beberapa desa di Kecamatan Ciseeng tersebut.
“Sebelumnya bencana alam banjir di Desa Ciseeng, Babakan, Cibeuteung Muara dan Cibeuteung Udik. Itu beberapa rumah terdampak, kemudian di Desa Kuripan ini longsor, karena kemaren panas panjang terus hujan gede dan air kena rongga,” terangnya.
Kendati demikian, kata Camat bencana longsor di Kuripan ini cukup parah yang mengakibatkan 5 rumah ambruk dan puluhan unit rumah lainnya terdampak, karena tebing perumahan setinggi 30 meter tersebut berada di bibir sungai Cibeuteung sehingga kontur tanah labil dan mudah tergerus.
“Kontur tanahnya labil, karena berada di bibir sungai Cibeuteung kurang lebih 20-30 meteran lah. Dan saya minta untuk yang terdampak agar segera mengosongkan isi rumahnya, dikhawatirkan ada longsor susulan. Saya juga akan segera menemui pihak pengembang atau developer,” ucap Yodi.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Mochamad Adam Hamdani menjelaskan setelah adanya musibah tanah longsor di Desa Kuripan tersebut pihaknya langsung melakukan evakuasi bagi warga yang terdampak.
Ia menyebutkan ada sekitar 5 unit rumah yang rusak terdampak tanah longsor, dan sedikitnya ada 20 rumah lain nya di sekitar lokasi juga terancam longsor.
“Setelah kejadian, pertama kami melakukan evakuasi warga dan terdapat 5 rumah yang terdampak , dan 20 rumah lainnya terancam longsor. Disitu juga kami memasang semacam garis police line, kami juga kerjasama dengan muspika kecamatan, desa dan tokoh masyarakat,” ujar Adam.
Begitu juga dengan pihak pengembang, karena disana informasinya masih ada pengembang dan masih ada pembangunan, tambahnya.
Adam menyampaikan pihaknya juga sudah melakukan rapat dengan Muspika, pihak pengembang, BPBD dan Pemerintah Desa setempat.
Dan hasil rapat tersebut bahwa pihak pengembang akan melakukan penanganan terkait bencana longsor. Penanganan pertama warga yang terdampak akan dialihkan ke rumah yang kosong.
“Kalau untuk soal ganti rugi mungkin belum sejauh itu ya, tapi setidaknya pihak pengembang akan memberikan rumah yang kosong bagi warga yang terdampak. Begitu juga yang terancam pun akan difasilitasi,” pungkasnya. (Rdy)