Menu

Mode Gelap
Wali Kota Bersama Forkopimda Tanjungbalai Bagikan Bantuan Sosial dan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Kepada Nelayan Wali Kota Mahyaruddin Salim Terima Audiensi Aliansi Serikat Buruh/Serikat Pekerja Bersatu Kota Tanjungbalai Terima Audiensi Bamagnas Pemko Tanjungbalai Mendukung Kegiatan Keagamaan dan Junjung Tinggi Toleransi Antar Umat Beragama Wakil Wali Kota Muhammad Fadly Abdina Terima Audiensi PD IGRA Kota Tanjungbalai Laka Lantas di Tanjab Barat Bus dan Innova Bertabrakan, Enam Orang Luka Wakil Bupati Tanjab Barat Pimpin Upacara Hari Perhubungan Nasional 2025

Daerah

Peringatan Nuzulul Qur’an di Indonesia Berbeda, Ini Asal-usulnya

badge-check


					Peringatan Nuzulul Qur’an di Indonesia Berbeda, Ini Asal-usulnya Perbesar

Lensa Expose.com

Belitung Timur – Peringatan Malam Nuzulul Qur’an di berbagai negara ternyata berbeda. Jika di Indonesia, Malam Nuzulul Qur’an diperingati setiap tanggal 17 Ramadan, namun di Arab dan negara Timur Tengah peringatannya ternyata pada malam ke 27 Ramadan.

Dalam Peringatan Nuzulul Qur’an dan Safari Ramadan Pemkab Beltim di Mesjid Agung Darussalam, Rabu (28/4/21) malam, Ustad Sumardi menyatakan asal-usul peringatan Nuzulul Qur’an pada 17 Ramadan karena usul dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama Buya Hamka. Sejak itulah Umat Islam di Indonesia memperingati Nuzulul Qur’an pada setiap 17 Ramadan.

“Buya Hamka, dulu beliau Ketua MUI yang pertama. Beliaulah yang mengusulkan saran Peringatan Nuzulul Qur’an kepada Presiden Soekarno agar diperingati Negara setiap tanggal 17 Ramadan,” ungkap Sumardi mengawali ceramahnya.

Saat itu Bangsa Indonesia baru merdeka. Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kebetulan dilaksanakan saat Bulan Ramadan. Sehingga angka 17 punya makna tersendiri bagi umat Islam di Indonesia.

“Alasan pemilihan tanggal 17 Ramadan, berdasarkan waktu turunnya surah pertama, Surat Al-Alaq, ayat 1 sampai 5 yang turun pada malam ke 17 Ramadan di Goa Hira itu,” jelas Sumardi.

Diakuinya waktu peringatan Nuzulul Qur’an di Indonesia berbeda dengan yang ada di Arab. Bahkan penafsiran kapan sebenarnya malam Nuzulul Qu’ran atau Lailatul Qadar di antara ulama juga berbeda-beda.

“Kalau di Arab mereka memperingati berdasarkan Al-Qur’an yang turun dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah, langit pertama satu kitab. Atau biasa juga disebut Malam Lailatul Qadar itu, sesuai dengan Hadist Nabi,” terang Sumardi.

Namun terlepas dari adanya perbedaan itu, Guru di SMK Negeri Dendang menyatakan tidak perlu jadi permasalahan. Yang terpenting adalah bagaimana amalan yang ada di dalam Al-Qur’an dapat dijalankan, terutama di Bulan Ramadan.

Malam Peringatan Nuzulul Qur’an Pemkab Beltim tersebut dibuka oleh Bupati Beltim Burhanudin. Turut hadir Wakil Bupati Beltim Khairil Anwar, Forkopimda Kabupaten Beltim, para tokoh agama, pimpinan OPD dan masyarakat umum. (Beny)

 

 

Editor : Admin

Baca Lainnya

Wali Kota Tanjungbalai Hadiri Pembukaan Hari Jadi Kota Tanjungbalai Ke-404

29 Desember 2024 - 07:24 WIB

Walikota Tanjungbalai Hadiri Wisuda Perdana STAI Nurul Ilmi Tanjungbalai

20 Desember 2024 - 00:59 WIB

Wali Kota Tanjungbalai Hadiri Peresmian Pos Jaga dan Palang Pintu Perlintasan Kereta Api

18 Desember 2024 - 12:47 WIB

Wali Kota Tanjungbalai Tinjau dan Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir di Datuk Bandar

17 Desember 2024 - 06:08 WIB

Wali Kota Tanjungbalai Serahkan Beasiswa untuk Mahasiswa

15 Desember 2024 - 06:39 WIB

Trending di Daerah