Katar Kirana Muda Desa Bojong Jengkol Gelar Raker, Sekaligus Pengukuhan Serta Penyerahan SK
Ciampea-Bogor, Lensa Expose.com
Karang Taruna (Katar) Kirana Muda Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor menggelar Rapat Kerja (Raker) tahun 2021 yang diselenggarakan di gedung SMPIT/ SMA Yapura Bojong Jengkol, Kamis (25/03/2021).
Turut hadir dalam acara Raker itu, unsur muspika kecamatan, Kepala Desa Bojong Jengkol Awaludin, Ketua Katar beserta anggotanya, Katar Kabupaten/ yang mewakili, Katar Kecamatan/ mewakil, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Ketua BPD, Ketua LPM, serta para Rt/Rw.
Dalam rapat kerja tersebut membahas program Katar yang sudah berjalan maupun yang akan direncanakan kedepan. Selain itu, katar juga akan fokus pada program swasembada pangan jangka panjang yang akan menyuplai/ menyalurkan bahan pokok warga masyarakat desa bojong jengkol.
Ketua Katar Kirana Muda Desa Bojong Jengkol, Acip Supriadi mengatakan, Rapat Kerja (Raker) hari ini mensosialisasi program yang sudah direncanakan 15 bulan yang lalu, yakni program jangka panjang yang berangkat dari kebutuhan pokok masyarakat dan sekaligus pengukuhan pengurus karang taruna tingkat wilayah serta penyerahan SK. “Jadi pak Lurah dan Katar menyiapkan program kedepan swasembada pangan,” kata Acip Supriadi disela kegiatan Raker
Adapun kata Acip, untuk keanggotaan Katar Kirana Muda sudah terbentuk 12 kepengurusan di tiap Rw. “Jumlahnya kurang lebih ada 70-100 orang, dan untuk jumlah keseluruhan kurang lebih ada 1000 orang lah,” ujarnya.
Lebih lanjut Acip menjelaskan, untuk program Katar Kirana Muda yang sudah berjalan saat ini yakni, dibidang kesenian yang bernama “Kondang Harum Muda” yang berlokasi di Kp. Kondang Rt/Rw 02/03, kemudian Padepokan Muda Mekar, dan Pendidikan juga Pertanian.
“Kalo untuk bidang kesenian, Alhamdulillah kita sudah punya Sanggar Seni Kondang Harum Muda yang bergerak di Seni Sunda Degung dan Jaipong. Kemudian Padepokan Pencak Silat (Bela diri), dibidang Pendidikan kita menyiapkan kelompok belajar yang bekerja sama dengan Yayasan PKBM Handayani untuk menyediakan sekolah paket. Jadi ada yang putus sekolah kita sekolahkan hinggga mendapat ijazah dari A, B sampai C (Ijazah reguler), lalu dibidang pertaniaan kita sudah ada Jahe merah dan Cikur, lanjut lagi nanti kita ada pembenihan Cabai Rawit,” jelas Acip Supriadi.
Pada kesempatan Raker itu, Karang Taruna Kirana Muda memberikan selogan “NGABOLANG”
“Jadi Ngabolang itu singakatan dari Ngabeberes Bojong Jengkol Ulah Kapalang, karena kita bener-bener ketinggalan dan berangkat dari nol, ketika perbaikan-perbaikan permasalahan dilapangan itu dimulai, muncul lah Ngabolang ini. Selain itu, nama Kirana Muda ini kita ambil dari Bahasa Sanksekerta, Kirana itu dalam artian Cahaya,” ucapnya.
Acip Supriadi juga berharap, program-program yang sudah dilaksanakan oleh Karang Taruna mudah-mudahan bisa membantu warga masyarakat desa bojong jengkol. “Tema yang kita angkat dengan komitmen yang kuat dan kebersamaan kita bisa melahirkan perubahan,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Desa Bojong Jengkol Awaludin menahmbhkan, rapat kerja ini membahas apa yang sudah direalisasikan dan digagas oleh karang taruna dan dipadu oleh kepala desa serta Rt/Rw yang ada diwilyah, bahwa untuk menjawab bagaimana cara mengatasi atau mencari solusi kebutuhan primer warga masyarakat.
“Ada 2 (dua) program pokok yang harus dilounchingkan pada tahun ini 2021, yaitu program yang berangkat dari kebutuhan pokok dan program yang berangkat dari masalah pokok. Oleh karena itu, hari ini diadakan rapat kerja supaya ada solusi terbaiknya seperti apa. Semunya itukan ada nilai niaga disana, baik itu dikebutuhan pokok maupun dimasalah pokok,” kata Kades
Kades juga menyarankan kepada Katar Kirana Muda untuk mensikapi dikebutuhan pokok dan untuk maslah pokok itu akan disikapi oleh Rt/Rw. “Karena disana juga sama, masalah pokok itu adalah sampah. Banyak orang yang sukses gara-gara sampah, Insya Allah Bojong Jengkol kedepan, sampah ini tidak jadi musibah tapi jadi Anugerah bagi masyarakat bojong jengjol,” ujarnya.
Program katar yang sudah berjalan tambah kades, bidang kesenian, pertanian dan pendidikan juga konfeksi. “Walaupun tersendat, karena kita belum ada pasokan-pasokan atau belum terpadu skala berjenjang ke dinas-dinas atau upt-upt terkait dibidang itu,” tuturnya.
Selain itu, kades juga mengajak kesemua pihak untuk bersinergi agar bojong jengkol ini maju, mandiri sesuai dengan progres kita menuju desa inovatif dan progresif. Pungkasnya. (Rdy)