Menu

Mode Gelap
Tagihan Biaya Keracunan MBG di Bandung Barat Capai Rp400 Juta, DPRD Minta Kejelasan: BGN atau Pemkab yang Tanggung? Sekretaris Daerah Dampingi Wakil Ketua DPRD Sumut Salman Alfarisi dalam Kunjungan Kerja ke RSUD dr. Tengku Mansyur Terima Audiensi DPD LASQI, Wali Kota Tanjungbalai: Pemko Tanjungbalai Siap Dukung Prestasi di Bidang Kesenian Adityawarman Apresiasi UIKA Bogor atas Raihan Akreditasi Unggul Ribuan Masyarakat Desa Sumurbatu Memeriahkan HUT Desa Sumur Batu ke-41: “Bersinergi untuk Desa Maju dan Bersatu” Pemko Tanjungbalai dan DPRD Sahkan Perda RTRW Kota Tanjungbalai 2025-2045

Peristiwa

Aliran Sungai Lenggang di Bendungan Pice Gantung Sudah Tidak Terawat

badge-check


					Aliran Sungai Lenggang di Bendungan Pice Gantung Sudah Tidak Terawat Perbesar

Belitung Timur, Lensa Expose.com

Aliran sungai di Bendungan Pice Gantung yang berada di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) yang merupakan salah satu objek wisata dan juga mempunyai nilai history (sejarah) yang lokasinya tidak berapa jauh dari lokasi PDAM kini sudah tidak terawat lagi. Hal ini terlihat saat wartawan Lensa Expose.com mengunjungi lokasi tersebut, Minggu (10/01/2021).

Selain tidak terurus, di lokasi tersebut ada terlihat mesin mesin ponton skala kecil yang digunakan sebagai alat penambang biji timah. Menghadap bendungan pice tersebut ada sebuah pulau kecil dengan kondisi yang juga tidak terurus, padahal lokasi ini dahulu dijadikan tempat wisata dan bahkan pulau tersebut merupakan pemecah arus dari hulu sungai sebelum memasuki gerbang pintu bendungan pice.

Seperti dikatakan salah satu tokoh masyarakat Desa Lenggang, sebut saja nama panggilan Budin, mengatakan memang sangat jauh beda fungsi bendungan pice dulu dan sekarang. “Kalau dikatakan untuk pengairan danau Nujau, saya kira itu kurang pas, karena jangkauan airnya kurang,” sebut Budin.

Sementara sekarang, lanjutnya banyaknya pengrusakan lingkungan disekitar yang terlihat jelas seperti ada TI (Tambang Inconvensial) jenis rajuk yang dapat merusak lingkungan, karena dapat mencemari air yang berdampak
kepada masyarakat yang masih menggunakan air sungai sebagai sumber kehidupan.

“Kalau hal ini tidak ada tindakan dari pemerintah setempat, dikhawatirkan sumber air yang menjadi kehidupan masyarakat tidak dapat dipergunakan lagi, lalu kemana masyarakat harus mencari air sebagai sumber kehidupan,” tanya Budin.

Menurut Budin, Dinas terkait atau aparat kepolisian yang berwenang untuk menindak kegiatan tersebut, agar kerusakan lingkungan tidak semakin parah. “Kita kembalikan fungsinya seperti dulu lagi sebagai pariwisata karena masih banyak objek wisata yang bagus. Dan kalau bisa tidak ada aktivitas penambangan di aliran sungai itu. Itukan aliran DAS, bukan untuk ditambang,” ucapnya tegas.

Lebih lanjut dikatakannya PDAM dikhawatirkan akan berdampak terhadap kualitas air yang dijual kepada masyarakat.” Yang menggunakan air PDAM itukan saya kira warga Gantung juga banyak. Kalau misalnya air hujan banyak gak khawatir, tapi kalau lagi gak musim hujan, pasti banyak yang mengharapkan PDAM. Tapi kalau airnya sudah kotor kan gak bisa dipakai. jadi pemerintah segera menghentikan segala kegiatan yang merusak lingkungan di lokasi tersebut,” harapnya.

Penulis : Tomy

Baca Lainnya

Dua Kali KLB dalam Sepekan, 1.000 Lebih Siswa di Bandung Barat Keracunan Program MBG

25 September 2025 - 02:02 WIB

LAKI-KBB Desak BGN Evaluasi Total SPPG Selacau Batujajar, Usai 350 Siswa Keracunan MBG

23 September 2025 - 14:56 WIB

Seorang Pemuda Tenggelam di Pelabuhan Kuala Tungkal

19 September 2025 - 14:27 WIB

Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Kebun Sawit PT CKT, Diduga karena Riwayat Sakit

18 September 2025 - 15:25 WIB

Laka Lantas di Tanjab Barat Bus dan Innova Bertabrakan, Enam Orang Luka

17 September 2025 - 09:15 WIB

Trending di JAMBI
UFABET pg slot เครื่องสล็อต ออนไลน์ เครื่องสล็อต บาคาร่า pg สล็อต สล็อต pg slot สล็อต สล็อต สล็อต ทดลองเล่นสล็อต