Minggu, November 24, 2024
Jawa TengahPemerintahanTNI/POLRI

Korem 061/Suryakancana Laksanakan Pelatihan Smart Farming Selama 2 Hari

Bogor, Lensaexpose.com

Pada tanggal 16 Februari 2022 hingga tanggal 17 Februari, Korem 061/Suryakancana melaksanakan pelatihan pembekalan keterampilan mekanisasi pertanian atau disebut juga dengan smart farming, kegiatan tersebut adalah kerjasama antara Kodam lll/Siliwangi dengan BLK Lembang Bandung (Depnaker Rl).

Pelatihan tersebut yaitu untuk meningkatkan sumber daya manusia bagi para prajurit di lingkungan Korem 061/Suryakancana, bertempat di Aula Sudirman Kodim 0621/Kabupaten Bogor.

Kegiatan pelatihan tersebut dibuka oleh Wa.aspers Kasdam lll/Slw letkol Arh Syafa Susanto dan dihadiri oleh Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Gan Gan Rusgandara. Kemudian Pbd Sahlur Spersdam lll Mayor Caj Yudianto serta Pasi pers Korem 06. Dan kegiatan tersebut diikuti oleh 10 orang dari masing-masing Kodim jajaran 061/Sk yang totalnya sebanyak 50 orang. Sedangkan tim pelatih yaitu dari balai latihan kerja Lembang yang dipimpin oleh bapak Iwan Hermawan.

Pelaksanaan pelatihan pembekalan keterampilan mekanisme pertanian atau smart farming di hari pertama yaitu pemberian materi tentang pengenalan smart farming dengan menggunakan aplikasi internet, sedangkan pelatihan pada hari ke-2 yaitu pemberian materi dan dilanjutkan dengan teori praktek perakitan alat smart farming dan cara penggunaan smart farming, yang mana penyampaian materi dan teori di hari kedua yaitu disampaikan oleh perwakilan dari tim pelatihan BLK Lembang yang dipimpin oleh bapak Iwan Hermawan.

Pada kesempatan tersebut, para personil TNI yang terlibat pada kegiatan tersebut diberikan materi dan teori tentang teknologi pertanian yang menggunakan alat smart farming. Smart farming (pertanian pintar) yaitu merupakan sebuah aplikasi yang dapat mengatur pertanian melalui teknologi canggih, penggunaan platform yang dikonektivitaskan dengan perangkat teknologi contohnya tablet dan handphone.

Dalam prakteknya, metode smart farming yaitu menggabungkan antara platform berbasis Internet of Things dengan alat dan mesin pertanian (alsintan). Tentunya agar hal tersebut selaras alat produksi pertanian tidak lagi dioperasikan secara konvensional namun dikendalikan dengan teknologi, oleh karena itu alsintan harus ditingkatkan atau di-upgrade.

Menurut bapak Iwan bahwa ada dua cara yang bisa digunakan sebagai smart farming yaitu dengan cara manual dan otomatis. Dalam pengelolaan smart farming kedua cara tersebut menggunakan HP atau tablet,dan bisa digunakan dengan jarak jauh.

Dan menurutnya lagi bahwa teknologi tersebut bisa diaplikasikan dengan menggunakan sebuah alat yang dimasukkan ke komponen kemudian dimasukkan ke HP. Dan dengan menggunakan HP itulah maka proses pertanian bisa dikendalikan melalui jarak jauh.

“Dengan menggunakan platform ini, maka kita bisa mengelola pertanian dari jarak jauh. Misalnya kita dapat menyiram 1 hektar lahan tanaman hanya dengan menggunakan media HP/tablet.” Pungkasnya.

Sistem ini rencananya akan dilaksanakan di setiap Koramil masing-masing Kodim jajaran Korem 061/Sk. Dengan harapan agar kedepannya para prajurit TNI yang ingin berkebun dapat dengan mudah merealisasikan keterampilan mekanisme pertanian dan dapat menularkan teknologi ini kepada masyarakat. (Hera/ Js)

 

Sumber: Pentem 061/Sk

Loading