Ratusan Warga di Ciampea Bogor Tolak Pembangunan SPBU
CIAMPEA,Lensaexpose.com – Ratusan warga tolak rencana pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di jalan Letnan Sukarta RT 06 RW 01, Desa Benteng, Ciampea, Kabupaten Bogor.
Pasalnya, warga merasa tidak pernah dilibatkan, terlebih untuk perijinan baik lingkungan sekitar maupun di wilayah RT06/RW01.
Akibatnya warga memasang spanduk penolakan di lokasi proyek pembangunan SPBU tersebut, yang bertuliskan “Warga Menolak SPBU”.
Menurut salah seorang warga yang enggan namanya di sebutkan, bahwa pihak SPBU maupun warga, telah mengadakan rapat kordinasi terkait masalah ini. Namun hasilnya tidak sesuai harapan warga.
“Beberapa waktu lalu kami selaku warga, yang dihadiri oleh tokoh masyarakat sekitar, dan termasuk dari pihak SPBU yang diwakili dengan pembahasan ijin lingkungan,” ujarnya.
Sementara warga lainnya Suhendri, justru mengaku aneh, saat melihat ada keterlibatan tanda tangan orang tuanya di dalam surat ijin lingkungan.
“Saya heran orang tua saya sudah ga ada, tapi ko ini ada tanda tangan nya ada,” katanya.
Saat dikonfirmasi awak media perwakilan dari pihak SPBU Sutiyono membantah. Dirinya mengaku sudah benar dan sesuai aturan, perizinan baik dari warga dilingkungan RT sekitar maupun pemerintah desa termasuk kepala desa, sudah menanda tangani ijin.
“Saya sudah proses sesuai aturan, baik dari lingkungan sekitar hingga pemerintah desa, saya sudah berkordinasi, dan jika proyek SPBU ini tidak memiliki ijin surat izin mendirikan bangunan tidak akan keluar kan,” katanya pada wartawan. Rabu, (08/05/2024)
Ditempat terpisah Ketua setempat Deni Mulyadi mengatakan, warga sempat mengadakan pertemuan dengan pihak SPBU. Saat itu dirinya dan warganya mendapat sosialisasi dari pihak SPBU bahwa akan dibuat ruko dan pom mini.
Artinya izin yang disampaikan oleh pihak SPBU kepada warga tidak sesuai dengan kenyataan, yaitu dibangun SPBU dengan kapasitas lebih dari 13000 liter, dengan menanam tangki di kedalaman tertentu.
“Pas sosialisasi waktu itu emang warga yang hadir kebanyakan ibu- ibu dan para janda, dan pihak SPBU kala itu mengatakan akan membuat pom mini dan ruko,” ujarnya.
Awalnya kata dia pihaknya cukup antusias, karena merasa senang ada pembangunan ruko dan tepat usaha, ia yakin dapat menyerap tenaga kerja, dan memajukan perekonomian
“Saya sih waktu itu cukup yakin karena ada pembangunan ruko dan pom mini, kan setidaknya dapat menyerap tenaga kerja warga saya dan juga memajukan perekonomian warga saya,” bebernya.
Namun demikian, warga berharap ada jalan terbaik untuk semua, baik dari pihak SPBU maupun dari pihak warga sekitar, sehingga dapat saling berkomunikasi yang baik dan benar antara kedua belah pihak. (Rdy)