Senin, Mei 20, 2024
BogorJawa BaratPeristiwa

Diduga Tak Kuat Menanjak, Truk Pengangkut Pasir Terbalik Di Tanjakan Ciangsana Tenjolaya

TENJOLAYA,Lensaexpose.com – Sebuah kendaraan truk pengangkut bahan material pasir alami kecelakaan tunggal di tanjakan Ciangsana, Desa Tapos 1 Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jum’at (03/05/2024).

Menurut keterangan warga sekitar, mobil truk pengangkut pasir di duga tidak kuat menanjak dan terhenti di tengah tanjakan lalu mundur dan terbalik.

“Kejadiannya sekitar jam 10.00 WIB. Sepertinya truk nggak kuat menanjak karena membawa isi muatan pasir. Lalu terhenti dan mundur ke bawah hingga terbalik,” ungkap Oji (60) warga sekitar.

Ia menjelaskan, di lokasi tersebut sudah seringkali terjadi kecelakaan tunggal truk mundur karena tidak kuat menanjak akibat membawa muatan cukup banyak.

“Sudah sering terjadi kecelakaan seperti ini. Ada yang mundur lalu nabrak rumah, ada yang nabrak tiang listrik atau terbalik,” ujarnya.

Oji juga mengatakan, rata – rata kecelakaan terjadi karena sopir kendaraan barang tidak bisa di ingatkan warga atau ngeyel saat dilarang menanjak.

“Biasanya sopir baru atau sopir yang tak hafal rute tanjakan. Itu tanjakan tinggi, panjangnya saja tidak kurang 50 meter,” ucapnya.

Biasanya, lanjut Oji, sopir truk pembawa bahan material tidak memaksakan kendaraan nanjak, tapi sebagian muatan di turunkan terlebih dahulu.

“Biasanya di pok dulu di bawah (diturunkan sebagian muatannya). Baru setelah itu diangkut kembali sebagian lainnya. Bersyukur tidak ada korban jiwa di kecelakaan itu,” pungkasnya.

Sedangkan Leo, seorang warga lainnya berharap agar Pemerintah Kabupaten Bogor segera memberi rambu – rambu tanda peringatan atau larangan bagi jenis kendaraan bermuatan berat agar hati – hati atau tidak melintas di tanjakan itu.

Dia menjelaskan, di sekitar lokasi itu saja ada tiga tanjakan tinggi dan cukup curam. Sehingga perlu ada tanda peringatan agar tidak terjadi potensi kecelakaan yang lebih fatal atau makan korban.

“Disekitar sini ada tanjakan Surdi, tanjakan Jagapati dan tanjakan Ciangsana. Semua tanjakan itu konturnya curam dan berbahaya. Maka butuh rambu – rambu tanda peringatan,” cetus Leo. (Rdy)

Loading