Kamis, Mei 16, 2024
BogorJawa BaratPeristiwa

Warga Rancabungur yang Tenggelam Di Sungai Cianten Belum Ditemukan

LEUWILIANG,Lensaexpose.com – Seorang wisatawan asal warga Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur dikabarkan tenggelam di sungai Cianteun Leuwiliang. Hingga berganti hari, korban yang bernama US (inisial) belum juga ditemukan.

Korban US diduga terbawa arus sungai Cianteun setelah membuat konten di Curug Cigamea Kampung Sukaresmi, Desa Karacak, Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Kejadian tersebut terjadi pada, Selasa 28 November 2023 kemarin sekira pukul 16.00 Wib.

Sementara tim gabungan Basarnas hingga Rabu (29 November 2023) siang masih menyusuri sungai hingga ke beberapa titik.

Menurut warga sekitar Rohidin menjelaskan, bahwa awalnya korban bersama dengan tiga temannya menyebrang sungai datang ketempat tersebut tanpa ijin ke warga yang sedang memancing di lokasi. Sesaat sampai di curug muara korban sempat mengabadikan moment sekitar.

Stelah itu air curug muara cigamea dan sungai cianten mulai meluap dan di beritahu oleh pemancing untuk segera menyelamatkan diri.

Salah satu temannya mendengar himbauan pemancing. Tetapi dua temanya itu terjebak di tengah sungai dikarenakan air sungai mulai meluap dengan cepat.

“Dua orang terjebak di tengah sungai  stelah itu pemancing coba buat menolong mereka berdua hanyut terbawa arus, beruntungnya satu lagi ini berhasil selamatkan diri, tapi satu lagi ini belum ditemukan hingga saat ini,” kata Rohidin kepada Wartawan, Rabu (29/11/23).

Warga lainnya yang enggan menyebut nama mengatakan, kejadian hal seperti ini sudah sering terjadi. Terbaru Minggu kebelakang seorang bocah tenggelam di area Curug tersebut.

“Iya disini kejadiannya sering, terbaru minggu kemarin anak kecil meninggal di area kolam Curug itu,” katanya.

Sementara, dari tim Basarnas Faber.S menjelaskan, pencarian korban dilanjutkan pada pagi hari dikarenakan pada malam hari evakuasi tidak memungkinkan dengan kondisi yang terjal.

“Pencarian hari pertama korban terseret arus sungai Cianten timsar gabungan melakukan pergerakan dari Last Known Position (LKP) dengan menggunakan body rafting,” pungkasnya. (Rdy)

Loading