1.622 KPM Dari 2 Desa Di Kecamatan Ciseeng Cairkan Bansos, Sekcam: Kita Akan Awasi Terus
CISEENG,Lensaexpose.com – Setelah pada hari pertama, Senin (28/11) sebanyak 1.996 KPM dari Desa Cibeuteung Udik, Cibentang dan Parigi Mekar melakukan pencairan dana bantuan sosial (bansos) tunai PKH, BBM dan BPNT, di hari kedua, Selasa (29/11) sebanyak 1.622 KPM dari Desa Babakan dan Desa Ciseeng melakukan pencairan bansos serupa di kantor kecamatan.
“Iya hari ini kembali ada giat pencairan bansos untuk KPM dari Desa Babakan sebanyak 1.904 KPM dan Desa Ciseeng sebanyak 528 KPM. Pencairan dilakukan oleh petugas Pos Indonesia KCU Bogor,” ungkap Agus Sopyan, Sekcam Ciseeng, Selasa (29/11/2022).
Agus Sopyan mengungkapkan, Pemcam Ciseeng terus melakukan pengawalan dan pengawasan giat penyaluran bansos itu agar tetap berjalan tertib, teratur dan kondusif. Selain itu, pihaknya juga terus memantau agar tidak ada upaya atau praktek – praktek menyimpang seperti pengkondisian pembelian sembako atau pengkondisian dan pemotongan uang.
“Sejauh ini, kami tidak menerima laporan, aduan atau temuan terkait hal tersebut. Tapi kami tetap awasi secara serius dan kami sampaikan himbauan baik kepada aparatur desa, lingkungan, agen – agen sembako dan juga kepada warga (KPM),” jelasnya.
Sekcam Ciseeng berharap, semua pihak harus dapat mematuhi aturan main yang sudah ada dan tidak melakukan hal – hal yang bisa melanggar juklak juknis atau pedoman umum pelaksanaan maupun penyaluran bantuan sosial tunai tersebut.
“Jika ada agen sembako hendak jualan, silahkan saja. Tapi tidak boleh memaksa, mengkondisikan apalagi mengintimidasi KPM. Jadi berjualan murni, bertransaksi secara normal. Karena setiap KPM bebas belanja sembako di manapun. Begitupun uang bansos bagi KPM jangan ada yang meminta atau dikondisikan,” tegasnya.
Sementara itu Zaenal Abidin, petugas pendamping program dari Kemensos menuturkan, sejauh ini memang belum ada keluhan dari warga masyarakat atau KPM yang menerima bansos terutama soal pemotongan uang bansos maupun pengkondisian belanja sembako.
“Kalau kabar burung yang belum pasti tentang hal itu memang ada, tapi belum ada laporan dan temuan yang nyata di lapangan. Kami juga terus melakukan pengawasan dan pendampingan KPM,” pungkasnya. (Rdy).