Jumat, November 22, 2024
DaerahPemerintahanSosial & Budaya

Ceramah Gus Miftah di Asahan, Majelis Taklim Silahturahim Ikuti Kajian

ASAHAN | Lensaexpose.com

Bersama hampir 11 ribu jamaah Bupati Asahan hadiri dan mengikuti Ceramah Kajian Kebangsaan bersama Gus Miftah, dalam rangka Peringatan HUT ke-77 RI (Republik Indonesia), yang digelar di Lapangan Adhi Pradana Polres Asahan, Selasa 16 Agustus 2022.

Di hadiri Kapolda Sumatera Utara yang diwakili Wadir Intel Poldasu AKBP Jhonson Hasibuan, Bupati dan Wakil Bupati Asahan, Plt Wali Kota Tanjung Balai, Forkopimda Kabupaten Asahan, Kapolres Tanjung Balai, Sekretaris Daerah, Para Asisten dan OPD Kabupaten Asahan, Jajaran Perwira dan Personil Polres Asahan dan para Majelis Taklim termaksud Majelis Taklim Silahturahim (MTSIL) Asal Tanjungbalai.

Dalam sambutanya Bupati Asahan H. Surya menyampaikan bahwa penduduk Kabupaten Asahan terdiri dari berbagai suku, agama dan ras, yang menjadikan Kabupaten Asahan sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki kemajemukan yang bersatu dalam kebhinekaan.

Dirinya juga menyampaikan, sedikitnya terdapat 14 etnis yang berbaur dan menetap di Kabupaten Asahan.

“berbagai budaya berbaur di tanah Melayu ini, ada etnis Melayu, Batak Toba, Tabagsel, Jawa, Sunda, Banjar, Minangkabau, Aceh, Simalungun, Karo, Nias, Pakpak, Etnis Tionghoa dan etnis India, dan kita bersyukur tetap damai dan rukun dalam persatuan walaupun berbeda etnis, budaya, agama dan kepercayaan”, ujar Bupati Asahan.

Menurut Bupati Asahan, persatuan dan kesatuan tersebut juga dapat terjaga, berkat kerjasama dan sinergitas antar unsur Forkopimda bersama dengan masyarakat Kabupaten Asahan.

Karena seyogianya, kemajemukan masyarakat Asahan adalah kekuatan utama dalam menjalankan program-program pembangunan di Kabupaten Asahan.

“Bila tetap rukun dan damai dalam+ bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Ber-bhinneka Tunggal Ika”, urai Bupati Asahan.

Diakhir sambutannya, atas nama Pemerintah Kabupaten Asahan, dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa merawat kebhinekaan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.

Sementara, Miftah Maulana Habiburrahman yang kerap di sapa Gus Miftah dalam kajian ceramah kebangsaannya menyampaikan, untuk menjadi bangsa yang besar, seluruh elemen masyarakat haruslah menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut Kemerdekaan Negara Indonesia dengan mengorbankan harta dan jiwa mereka.

Dirinya juga menambahkan, bahwa hanya dengan persatuan dan kesatuan, para pahlawan dapat berhasil merebut kemerdekaan.

“Karenanya, masyarakat harus belajar tentang pentingnya arti persatuan dan kesatuan agar dapat mengisi kemerdekaan dengan hal – hal yang positif,” sambungnya.

Untuk itu, Gus Miftah mengajak seluruh jamaah agar tetap menjaga toleransi dalam beragama.

Saling menghargai satu dengan yang lain, serta tidak termakan oleh isu ataupun opini yang dapat memecah persatuan dan kesatuan dengan berdalihkan perbedaan suku, agama, ras dan golongan.

“Karena Ideologi Negara kita, Pancasila hadir sebagai pemersatu, untuk itu, jadikan perbedaan yang kita miliki sebagai pemersatu kita, bukan menjadi suatu perpecahan diantara kita, karena sejatinya perbedaan yang kita miliki adalah kekuatan terbesar dari Bangsa kita”, ucap Gus Miftah mengakhiri.

Laporan : Miko

Loading