Menu

Mode Gelap
Asep Sudiro: Pemkab Bandung Barat Pastikan Warga Miskin Tak Sendirian Hadapi Masalah Hukum Sambut Kajari Baru, Wali Kota Tanjungbalai Harapkan Sinergitas dan Kolaborasi Terus Berlanjut Wujudkan Tanjungbalai EMAS Dukung Rencana Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, Wakil Wali Kota Tanjungbalai Tinjau Lokasi di Kelurahan Selat Tanjung Medan Pemko Tanjungbalai Gelar FGD Bersama Instansi Terkait Bahas Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Perikanan Kota Tanjungbalai Pemko Tanjungbalai dan KPK Gelar Rakor Monitoring dan Evaluasi Dalam Penguatan Program Pencegahan Korupsi Nasional MCSP 2025 Desa Sukahati Istimewa Realisasikan Hotmix Jalan Lingkungan Pake Dana Bankeu Samisade Tahun 2025

Daerah

Peserta Open Bidding Calon Sekda Minim, Wakil Bupati Cirebon Angkat Bicara

badge-check


					Peserta Open Bidding Calon Sekda Minim, Wakil Bupati Cirebon Angkat Bicara Perbesar

Kab Cirebon | Lensaexpose.com

Wakil Bupati Cirebon Hj. Wahyu Tjiptaningsih angkat bicara mengenai minimnya peserta open bidding untuk mengisi kekosongan jabatan Sekda Kabupaten Cirebon yang telah di tinggalkan oleh pendahulunya Rahmat Sutrisno.

Disela-sela kesibukannya sebagai Wakil Bupati, perempuan tangguh yang kerap disapa ayu tersebut terlihat mulai geram dengan minimnya peserta open bidding, hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab di Kabupaten Cirebon menurut Ayu tidak kurang pejabat eselon II yang sebenarnya bisa dan memenuhi syarat open bidding, Jum,at 5/8/22.

Menurut Ayu dengan banyaknya peserta tentunya akan banyak pilihan bagi Bupati untuk menentukan pilihan Sekda yang diharapkan bisa memenuhi harapan masyarakat,” ungkapnya.

“Memilih sekda itu bukan hanya untuk memenuhi harapan Bupati atau pejabat lain, akan tetapi orang yang harus bisa memenuhi harapan masyarakat, itu yang terpenting,” ungkap Ayu.

Sebelumnya diberitakan dalam pelaksanaan open bidding calon Sekda, panitia seleksi (pansel) hanya dapat menjaring 4 calon yang tentunya menurut Ayu sangat minim, sebab di Kabupaten Cirebon pejabat eselon II yang memiliki potensi dapat memenuhi harapan masyarakat sangat banyak, sehingga panitia diharapkan berpikir jernih untuk menjaring lebih banyak.

“Pansel harus bisa menjawab isu-isu yang saat ini sedang menjadi perbincangan publik agar tidak menjadi persepsi yang negatif, berdasarkan rumor yang berkembang di masyarakat, dari 4 orang peserta tersebut salah satunya di duga sudah di kondisikan, dan ke tiga peserta hanya sebagai kamuflase,” ungkapnya.

“Minimnya peserta juga menjadi pertanyaan besar publik, apakah eselon II sudah meyakini persepsi publik tersebut, sehingga mereka kemudian tidak berminat untuk mengikuti open nidding, atau apa..?

“Dengan melihat kurang nya pendaftar ini terkesan jelas sudah terkondisikan, kita lihat orang orang yang berpeluang menjadi Sekda seperti Erus Rusmana, Hendra Nirmala dan Abraham Muhammad malah tidak ikut sebagai peserta. ini menandakan ada apa? Padahal ke tiga orang tersebut berpeluang besar bisa menjadi calon Sekda karena memiliki segudang pengalaman,” ungkap Ayu.

“Maka dari itu saya akan pantau dan kritisi kinerja pansel dan lainnya agar proses seleksi sekda ini benar benar tidak ada tendensi apapun.

Dengan adanya hal tersebut, seharusnya pansel memiliki Sensi off Crisis yang tinggi dan mendalam, demi terselenggaranya pemerintahan yang kondusif dan transparan,

“Apa lagi sekarang Kabupaten Cirebon sedang minim anggaran dan minim penyerapan anggaran, jangan sampai ini kedepan terulang kembali hanya karena peserta open bidding yang tidak maksimal yang pada akhirnya Bupati minim pilihan calon Sekda,

“Dan yang dikhawatirkan di kemudian hari dampaknya tidak bisa memenuhi harapan masyarakat Kabupaten Cirebon, dan jangan sampai hilang kepercayaan publik Cirebon kepada Pemerintah,” ujarnya.

Masih menurut Ayu, panitia sebaiknya harus bisa menjawab kebutuhan Kabupaten Cirebon agar bisa menjawab isu-isu yang sedang menjadi perbincangan publik di kalangan masyarakat kritis yang notabenenya adalah warga masyarakat yang ikut membayar pajak, demi kemajuan Cirebon.

Sekertaris Daerah (Sekda) mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administrative terhadap pelaksanaan tugas perangkat Daerah serta pelayanan administratif, untuk itu menurut Ayu harus benar-benar orang yang memahami secara umum kondisi yang ada di Kabupaten Cirebon, agar kebijakan strategisnya bisa menjawab seluruh persoalan yang ada di masyarakat paling bawah wong cilik,” pungkas Ayu.

Open bidding adalah sistem mekanisme yang dilakukan dalam mengimplementasikan pengangkatan seseorang dalam suatu jabatan struktural yang harus dilakukan berdasarkan prinsip profesionalisme. (Piryanto)

Baca Lainnya

Wali Kota Tanjungbalai Lantik Dua Pejabat Administrator, Kabag Kesra dan Kabag Orta Sekretariat Pemko Tanjungbalai

6 November 2025 - 01:33 WIB

Wali Kota Tanjungbalai Buka FGD INAPROC: Peluang Baru Dukung Sistem Pengadaan Transparan, Akuntabel, Adaptif, dan Responsif

6 November 2025 - 01:31 WIB

Wakil Bupati Katamso Sambut Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan UNJA

2 November 2025 - 11:24 WIB

Wali Kota Tanjungbalai Menandatangani Berita Acara Verifikasi IPPR dalam Revisi RTRW Bersama Kementerian ATR/BPN

31 Oktober 2025 - 01:50 WIB

Bupati dan KORMI Tanjab Barat Gelar Goes to Pesantren Peringati Hari Santri 2025

24 Oktober 2025 - 01:04 WIB

Trending di JAMBI
UFABET pg slot เครื่องสล็อต ออนไลน์ เครื่องสล็อต บาคาร่า pg สล็อต สล็อต pg slot สล็อต สล็อต ทดลองเล่นสล็อต