H. Abdusy Syakur Amin: “Peran Perempuan Sangat Penting, Wanita ada di Belakang Kesuksesan Seorang Suami”
Garut | Lensaexpose.com
Salah seorang yang menjadi Nara Sumber dalam Seminar Kebangsaan yang di Laksanakan oleh DPC PDIP Kabupaten Garut, pada hari Senin, 27 Juni 2022 di Hotel Agusta Cipanas Garut adalah rektor UNIGA, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng.
Dalam pemaparannya, H. Abdusy Syakur Amin, selaku Rektor UNIGA mendapatkan materi tentang peran seorang perempuan yang bernama Syarinah, diawali dengan cerita bahwa kami di Campus UNIGA selalu mengedepankan kebhinekaan dan memberdayakan kaum hawa untuk membantu saya sebagai dekan fakultas, dari 8 Dekan yang ada, 5 orang di pegang oleh Kaum Perempuan. Ujarnya penuh kebanggaan.
Selanjutnya di tuturkan Kang Syakur Amin bahwa Peran ibu/wanita sangat penting, maka harus diberikan apresiasi kepada perempuan, Undang-undang telah memberikan kesempatan kepada kaum hawa untuk bisa duduk di legislatif sebesar 30% maupun menjabat di eksekutif, ini telah dibuktikan di negara Indonesia, Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota dan jabatan lainnya banyak di pegang oleh wanita, ini sebagai bukti bahwa pemikiran Soekarno untuk memuliakan seorang wanita (Syarinah yang dulunya berprofesi sebagai baby sister/pembantu), akhirnya sekarang telah terbukti, Ketua BPIP sekarang di jabat oleh seorang Wanita (Ibu Megawati). Ucapnya penuh semangat.
“Jadi peran mereka sangat penting, ingat bahwa kesuksesan seorang suami/laki-laki di belakangnya ada seorang istri. Soekarno sangat memuliakan perempuan bernama Syarinah, juga memuliakan seorang petani sehingga muncul pemahaman marhaenis,” Ungkapnya.
Lebih lanjut di tuturkan H. Syakur Amin yang merupakan putra dari Keluarga Besar Musaddadiyah, mengatakan, bahwa dulu seorang perempuan tidak di perkenankan untuk di publikasikan karena takut ini dan itu, padahal seorang istri juga harus terpublikasi biar ketahuan potensi dan bakat yang dimilikinya, alhamdulilah sekarang sudah ada kemajuan seorang wanita bisa berkarier dalam berbagai bidang profesi dan keahlian baik di lembaga pendidikan, legislatif, eksekutif dan yudikatif,” Ujarnya penuh semangat.
“Laki-laki dan perempuan itu bagaikan dua sayap yang ada pada seekor burung, keduanya harus saling melengkapi dan saling mendukung, alhamdulilah keluarga saya juga bisa melakukannya, dimana istri saya juga bekerja sebagai Dosen, jadi enaak ketika ada keinginan ini dan itu bisa di pecahkan bersama, seorang istri itu harus pintar, Alhamdulilah istri saya juga Doktor,” Ucap Kang Syakur Amin penuh kebanggaan.
“Dulu perempuan cukup tinggal di gua/rumah, sedangkan laki-laki bertugas untuk berburu, cepat atau lambat hasil buruan tersebut di pelihara oleh istrinya sehingga terlihat potensi yang ada di kaum hawa, mereka bisa menanam di bidang pertanian dan peternakan. Imbuhnya.
“Perempuan di Garut sejak 5 tahun ke belakang, baru mulai punya peran, mereka dengan skill/kemampuan dan keahliannya bisa bekerja di sebuah pabrik/perusahaan bahkan ASN di Kab. Garut lebih banyak wanitanya, 7000 dijabat oleh Perempuan, sedangkan Laki-laki hanya sekitar 6000 an,” Pungkasnya. (AS)