Sambangi Dapilnya, H. Dede Salahudin : Masjid Harus Berfungsi Juga Sebagai Sarana Peningkatan Ekonomi Umat
Garut,Lensaexpose.com – Disela-sela kesibukannya sebagai wakil rakyat, tetap selalu menjalin komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat serta selalu melakukan kunjungan silaturahmi ke beberapa pondok pesantren atau masjid/mushola yang ada di Daerah Pemilihannya.
Seperti pada hari ini (Jumat, 17 Juni 2022), Pria yang biasa di sapa Kang H. Dede, telah melakukan tiga kegiatan yaitu mengikuti rapat pengurus MPC FAHMI TAMAMI Kab. Garut di Masjid Daarut Taubah, Jl. Sudirman No. 4b Suci Karangpawitan, kemudian dilanjutkan dengan mengikuti sidang paripurna di DPRD Garut dan terakhir menghadiri undangan dari pengurus Mesjid Jami Al ikhlas Kp. Jatisari Desa Situgede Kecamatan Karangpawitan Garut di bawah pimpinan Ustadz. Syahidan Mahlil.
Dalam sambutan Ir. H. Dede Salahudin, MM yang juga di percaya sebagai Ketua Dewan Pembina MPC FAHMI TAMAMI (Forum Silaturahmi Tamir Masjid dan Musholla Indonesia) Kab. Garut, menjelaskan bahwa masjid bukan hanya sebagai sarana ibadah dan berzikir saja, namun juga berfungsi sebagai sarana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi dan pembangunan demi kesejahteraan umat. Ujarnya penuh semangat.
Selanjutnya di tuturkan H. Dede Salahudin yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Garut dari Dapil 1, “Mari kita sekarang untuk bersama-sama bagaimana untuk bisa memakmurkan masjid/musholla dengan berbagai kegiatan keagamaan kalau perlu di masjid juga di bahas bagaimana cara menjalankan roda perekonomian sehingga umat yang ada di sekitarnya bisa meningkat kesejahteraannya, ingat bahwa umat Islam itu harus kaya/mapan, karena hadits telah menjelaskan bahwa kefakiran akan mendekatkan kepada kekufuran.” Imbuhnya penuh diplomasi.
Diakhir sambutannya, Pria Keturunan Asli dari Kec. Karangtengah Garut mengatakan, Pentingnya menuntut ilmu agar ibadah kita sesuai dengan syarat dan rukunnya sehingga ibadah kita bisa sempurna disisi Allah SWT. Masjid juga harus berfungsi untuk membangun ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniah dan ukhuwah basyoriah demi terciptanya peradaban Islam menuju negeri yang Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghoffur. Pungkasnya. (**)