Abaikan Transparansi, Pembangunan MCK di Ponpes Nurul Hidayah Diduga Proyek Siluman
Pandeglang | Lensaexpose.com
Proyek pembangunan MCK yang anggarannya dialokasikan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun anggaran 2021 untuk program sanitasi pembangunan tempat mandi cuci kakus (MCK) yang juga diperuntukan bagi pondok pesantren/lembaga pendidikan keagamaan di Kabupaten Pandeglang diduga tidak transparan.
Seperti pelaksanaan proyek pembangunan MCK di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hidayah Kampung Babakan Bungur RT 008/003, Desa Tarumanagara, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang-Banten, Sabtu (25/09/2021).
Salah satu proyek pengerjaan pembangunan MCK ini dianggap siluman. Karena mulai dari awal pekerjaan hingga sekarang ini, tidak ditemukan papan informasi kegiatan yang seharusnya dipasang di lokasi.
Sumber menyebutkan bahwa
proyek pembangunan MCK di lembaga pendidikan keagamaan dikerjakan oleh pihak ketiga, sehingga pembangunan MCK Ponpes Nurul Hidayah dikerjakan oleh kontraktor pelaksana.
Namun anggaran proyek senilai Ratusan juta itu, kontraktor pekerja kegiatan diduga sengaja tidak menyesuaikan dengan Juknis-Juklaknya, sehingga disorot licik dan mengalihkan dana anggaran pembelanjaan pembelian bahan sesuai harapan publik.
Olehnya sekalipun proyek tersebut kini tengah berjalan, namun pengelolaan pengerjaanya mulai dari bahan meterial yang digunakannya dinilai kurang berkualitas dan juga diduga banyak yang tidak sesuai dengan bestek seperti kedalaman galian pondasi, ketebalan pasangan pondasi bawah Dan atas pondasi memakai Bata Merah Dan tidak pakai pasir urug pada pasangan batu kosong.
Diduga Pipa yang dipasang bukan tipe AW, atap spandek yang digunakan bukan ketebalan 0.35, tidak sesuai spesifikasi yang Pada Umumnya. seperti terjadi pada proyek pembangunan MCK di Ponpes Nurul Hidayah yang dikerjakan oleh kontraktor Dan Pelaksana yang Diduga tidak jelas.
Sehubungan dengan itu, Aan selaku pelaksana kegiatan, ketika dikonfirmasi oleh Awak Media di lokasi kegiatan, Aan sedang tidak ada ditempat.
Baru-baru ini, terkait tidak terpasangnya papan informasi dan pengalihan pembelian bahan bahan yang Diduga tidak sesuai dengan yang diterterakan pada gambar, Aan dengan santai dan spontan menjawab Via Pesan Whatssap nya, “Saya hanya subkon,” jawabnya.
Demi menyelamatkan keuangan negara tertuju pada peruntukannya sesuai harapan pemerintah dan masyarakat, maka diminta pihak terkait di Dinas PUPR Kabupaten Pandeglang atau PUPR Provinsi Banten Selatan, agar segera turun ke lapangan melakukan pemantauan terhadap kegiatan tersebut terutama di Salah Satu Ponpes tersebut. (Yeyen Sudrajat)
Editor : Admin