F-P2S dan F-P4 Berikan Bantuan Korban Banjir Pantura Subang
Subang, Lensa Expose.com
Forum Pemekaran pantura Subang (F-P2S) dan Forum Patriot Peduli Pembangunan Pantura Subang (F-P4 Subang) menyalurkan bantuan untuk korban banjir di 3 Kecamatan,Salah satunya Desa Pamanukan, Kecamatan Pamanukan Kabupaten Subang, Desa Batangsari dan desa Anggasari Kecamatan Sukasari Kabupaten Subang, Desa Ciasem Tengah Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang – Jawa barat.
Bantuan berupa Sembako, Mie instant dan nasi Bungkus itu diserahkan oleh Ketua dan seluruh anggota Forum Pemekaran Pantura Subang (F-P2S) dan Forum Patriot Peduli pembanguan Pantura Subang (F-P4 Subang), kepada Salah Satu korban Banjir di Desa Pamanukan Kecamatan Pamanukan lanjut ke desa Anggasari dan desa Batangsari Kecamatan Sukasari.
“Setelah memberikan bantuan untuk korban banjir di wilayah Kecamatan Pamanukan dan Sukasari lanjut ke wilayah Desa Ciasem Tengah Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang menyambangi wakil uwah di dusun Marjim desa Ciasem Tengah Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang,” kata Wahyu Nurjani SE.
Lanjut wahyu Warga dusun Marjim menjadi korban banjir yang melanda di semua dusun yang ada di Desa Ciasem Tengah dari tanggal 24 – 25 Februari 2020. mengatakan, “bantuan yang disalurkan merupakan bentuk Peduli korban banjir dari Forum Pemekaran Pantura Subang (F-P2S) dan Forum Patriot Peduli pembangunan Pantura Subang (F-P4 Subang).
“Sebenarnya ini sangat terbatas sekali, tapi kami berharap bantuan ini bisa diterima tanpa melihat dari nilainya. Sekecil apapun yang penting merata,” katanya.
(F-P2S) dan (F-P4 Subang) yang baru terbentuk beberapa waktu lalu, kata dia, terus berusaha mengetuk hati siapa saja agar bisa menumbuhkan rasa kepedulian kepada sesama. Oleh karena itu, (F-P2S) dan (F-P4 Subang) dengan tangan terbuka selalu bekerja sama dengan masyarakat manapun Khusunya warga pantura Subang untuk mendistribusikan bantuan.
Sementara itu, Wakil Uwah yang ada di dusun Marjim menyampaikan berterima kasih kepada (F-P2S) dan (F-P4 Subang) yang sudah menyalurkan bantuanya untuk korban banjir yang ada di dusun marjim tersebut. Ia menjelaskan rumahnya bersama ratusan rumah lainnya di desa Ciasem Tengah terendam banjir selama dua hari. Semenjak itu pula, tidak seorang pun dari warga yang berani mengakses jalan untuk bekerja maupun melengkapi kebutuhan sandang pangan. “Kita tidak bisa tembus ke kota, juga tidak berani karena arus air deras sekali. Kita usahakan bagaimana agar makanan yang ada mencukupi selama dua hari itu,” tandasnya.
Penulis : Nali. S