Minggu, November 24, 2024
Daerah

Kabupaten Tanggamus Akan Jadi Pilot Projek Program I-CARE

Tanggamus, Lensa Expose.com

Kabupaten Tanggamus akan menjadi pilot projek program Integrated Corporation of Agricultural Research, Development and Empowerment (I-CARE) dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian,Kepala BPTP Provinsi Lampung Terutama dalam Pengembangan Petani Kopi dan Ternak Kambing.

Hal itu terungkap dalam kunjungan rombongan tim I-CARE Balitbangtan Kementerian Pertanian nampak hadir juga kepala dinas perkebunan dan peternakan Dhani Riza dan jajarannya, kepala dinas pertanian dan holtikultura Catur, kepala dinas Kominfo Sabaruddin, Camat/Uspika kecamatan, beberapa kepala pekon dan para kelompok petani kopi dan ternak kambing, bertempat di halaman rumah bapak Sunu Jatmiko Pekon Ngarip Kecamatan Ulu Belu, Rabu 9 Juni 2021.

I-CARE atau Korporasi Penelitian, Pengembangan dan Pemberdayaan Pertanian Terpadu (KP4T) ini merupakan program milik Balitbangtan Kementerian Pertanian. Program ini sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat yang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus men-diseminasikan inovasi teknologi Balitbangtan Kementerian Pertanian untuk mendukung percepatan ketahanan pangan Nasional sesuai instruksi Presiden.

“Terimakasih sudah menginisiasi Lampung menjadi salah satu pelaksana program I-CARE,” ujar Dhani Riza kadis perkebunan dan peternakan dihadapan Dr Bambang Irawan dan Dr Khoiruddin dari tim I-CARE Balitbangtan Kementerian Pertanian untuk verefikasi indentifikasi calon lokasi I-CARE.

Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung menjadi salah satu dari sembilan Provinsi yang dipilih dalam pelaksanaan program tersebut. Ada tiga Kecamatan di Tanggamus yang akan menjadi lokus tujuan yakni Kecamatan Ulu Belu sebanyak 25 kelompok, Air Naningan 25 kelompok dan Pulau Panggung 10 kelompok.

“Saya ingin mengembalikan kejayaan kopi Lampung yang ada di Kabupaten Tanggamus khususnya,” sesuai misi ibu bupati mengembangkan inovasi sektor pertanian dan perikanan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan moto Tanggamus di bumi begawi jejama,” ujarnya.

Dhani mengatakan tidak ada alasan program ini tidak sukses di Provinsi Lampung khususnya Tanggamus. “Kita harus bangkit dan kita harus sukses,” katanya.

Menurut Dhani, dengan segala potensi yang dimiliki, sangat tepat memilih Lampung sebagai salah satu wilayah sasaran program I-CARE. “Tidak salah menempatkan di Tanggamus. Mari kita satukan langkah, yang akan kita mulai dari Tanggamus,” harapnya.

Melalui kerjasama ini, Dhani berharap akan mempu memberikan kesejahteraan kepada petani. “Petani meningkat pendapatannya, dan Pemerintah membangkitkan perekonomian melalui ekonomi kerakyatan,” pungkasnya.

Sementara perwakilan dari kelompok tani kopi bapak Tri berharap pembinaan berkelanjutan terhadap keberlangsungan perogram ini, serta untuk menunjang peningkatan produksi kelompok tani mengharapkan kepada kementerian pertanian bantuan berupa kemudahan akses pupuk bersubsidi, peralatan paska panen seperti (solar dryer, pulper, huler, dan unit pengolahan hasil kopi serta kepastian dan kesetabilan harga, harapnya.

Lanjut bapak Fadlan perwakilan dari kelompok ternak mengatakan, saat ini petani tidak kesulitan untuk mendapatkan pakan, namun untuk ketersediaan jangka panjang dan peningkatan nutrisi pakan ia mengharapkan adanya bantuan kementerian pertanian dan jajaranya berupa penerapan teknologi pengolahan pakan, serta teknologi pengolahan hasil ternak termasuk pengolahan susu dan daging kaleng kedepannya, selain itu ia juga menambahkan perlu adanya tambahan populasi ternak mengingat saat ini potensi yang ada sangat layak dikembangkan, tambahnya.

Lanjut Dr. Bambang Irawan, Kementerian Pertanian dalam kunjungannya selama itu bisa mengangkat kesejahteraan petani melalui peningkatan penghasilan dari peternakan dan pertanian dan kita bisa memfasilitasi akan kami fasilitasi, jadi peternakan maupun pertanian inti nya adalah itu.

Apa yang bisa di benahi yaitu ada dua di sistem produksi nya, kopi mau pun ternak. yang kedua di sistem pemasarannya, karena kalau kita hanya memperbaiki produksi, produksi nya naik tapi tidak bisa di jual, jadi tidak akan mengangkat pendapatan petani juga, jadi dua sisi ini lah yang jadi fokus kegiatan kita.

Kegiatan pembinaan nya pun juga harus ada, bukan hanya pembinaan masalah teknis dan teknologi saja, tetapi kelembagaan petani nya bagai mana petani nya supaya bisa bekerja kelompok saling bekerja sama baik di kelembagaan pemasaran nya dan lain – lain.

Kita melihat perkembangan pertanian dan perternakan ini secara kholistik mulai dari hulu sampai hilir dan kita melihat persoalan dari segi teknis sosial dan kelembagaan nya ini lah yang kita akan coba perbaiki dan itu tentu nya tidak cukup satu tahun, sebab nya I-CARE di sini kita rencana kan empat sampai lima tahun termasuk perencanaan nya. (Masru Sp)

 

 

Editor : Admin

Loading