Menu

Mode Gelap
Wali Kota Mahyaruddin: Pembekalan dan Uji Kompetensi Kontruksi Penting Dalam Meningkatkan Kualitas dan Keterampilan SDM di Bidang Kontruksi Ribuan Anak RA Se Kota Tanjungbalai Ikuti Pelatihan Manasik Haji Akbar, Wakil Wali Kota: Pendidikan Anak Bukan Hanya Tentang Akademik Tetapi Juga Soal Membangun Pondasi Wali Kota Tanjungbalai Lantik Pejabat Tinggi Pratama, Administrator dan Pengawas Mewakili Bupati, Sekda Tanjab Barat Lantik 52 Pejabat Eselon III dan IV Tingkatkan Pelayanan, Kapolres Tanjab Barat Perkuat Kompetensi Perwira di SPKT Nomenklatur Kanit Berubah Menjadi Pamapta Pemko Tanjungbalai Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Percepatan Realisasi Belanja Tahun 2025 Bersama Kemendagri dan Kemenkeu

Jawa Barat

Pesantren Tetap Jadi Pilihan Pendidikan di Tengah Gempuran Gadget, Meski Perlu Evaluasi dalam Pola Pembinaan

badge-check


					Pesantren Tetap Jadi Pilihan Pendidikan di Tengah Gempuran Gadget, Meski Perlu Evaluasi dalam Pola Pembinaan Perbesar

Bandung Barat | Lensa Expose.com

Di tengah momentum peringatan Hari Santri Nasional 2025, perhatian terhadap dunia pesantren kembali meningkat, terutama setelah munculnya berbagai isu dan perdebatan publik terkait sistem pendidikan di pondok pesantren. Namun bagi sebagian masyarakat, pesantren tetap menjadi pilihan utama dalam membentuk karakter dan kedisiplinan anak.

Salah satu orang tua santri, Hendra Hidayat, yang masih mempercayakan pendidikan ke dua anaknya di pondok pesantren, mengungkapkan kepercayaannya terhadap pendidikan pesantren. Ia menilai pesantren masih menjadi tempat yang tepat untuk membentuk generasi muda yang tangguh di tengah tantangan era digital.

“Saya masih mempercayakan pendidikan kedua anak saya di pesantren. Setiap pesantren memiliki metode dan kultur yang berbeda, sehingga sebagai orang tua saya memastikan lingkungan pesantren yang dipilih baik bagi tumbuh kembang anak,” ujar Hendra, saat ditemui usai menjenguk anaknya di ponpes, Senin (21/10/2025).

Menurutnya, pesantren menjadi solusi di tengah maraknya pengaruh negatif dari gawai (gadget) yang kian mendominasi kehidupan anak-anak saat ini. “Bagi saya, pesantren adalah tempat pendidikan yang tepat di tengah gempuran gadget dan perubahan gaya hidup digital,” tambahnya.

Menanggapi pandangan sebagian pihak mengenai budaya feodalisme di lingkungan pesantren, Hendra berpendapat bahwa hal itu bisa dimaklumi selama masih dalam batas wajar dan bertujuan mendidik.

“Kalau masih dalam tahap wajar, itu hal yang biasa. Namun bila sudah berlebihan, tentu perlu evaluasi agar tidak berdampak negatif bagi proses pendidikan,” ujarnya.

Ia pun berpesan agar para orang tua selalu berkomunikasi dengan pihak pesantren dan anak, serta tidak ragu melaporkan bila menemukan hal-hal yang dirasa tidak sesuai dengan norma pendidikan.

“Yang penting, jalani prosesnya dengan baik. Kalau memang ada hal yang dianggap tidak wajar, jangan takut menyampaikan kepada orang tua atau pihak terkait,” pungkasnya.

Momentum Hari Santri Nasional diharapkan menjadi refleksi bersama tentang pentingnya memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menanamkan nilai moral, kebangsaan, dan karakter, sekaligus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. (Tina)

Baca Lainnya

Golkar Bandung Barat Gelar Tasyakuran dan Doa Bersama Peringati HUT ke-61: Momentum Perkuat Solidaritas dan Pengabdian

20 Oktober 2025 - 14:09 WIB

Rangkaian Peringatan Hari Santri, Anna Mariam Fadhilah Melepas Jemaah Ziarah Kubur Pahlawan dan Tokoh Agama

20 Oktober 2025 - 08:08 WIB

Dampingi Menteri LH, Adityawarman Petik Pesan Penting Untuk Hidup Sehat dan Jaga Kelestarian Lingkungan

20 Oktober 2025 - 02:44 WIB

Adityawarman Minta Siswa SMA Taruna Nusantara Kelak Menjadi Aktor Pembangunan Kota Bogor

20 Oktober 2025 - 02:30 WIB

Sirnajaya Istimewa Realisasikan Pembangunan Hotmix Pake Dana Bankeu Tahap Dua 2025

17 Oktober 2025 - 03:13 WIB

Trending di Bogor
UFABET pg slot เครื่องสล็อต ออนไลน์ เครื่องสล็อต บาคาร่า pg สล็อต สล็อต pg slot สล็อต สล็อต สล็อต ทดลองเล่นสล็อต