Bandung Barat | Lensa Expose.com
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, menyoroti masih rendahnya rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung Barat dibandingkan dengan tingkat nasional.

Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan wisuda Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) yang digelar di Hotel grand Pasundan, Jl. Peta No.147 – 149, Suka Asih, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40232 pada Ahad (5/10/2025).
Menurut Dede Yusuf, rata-rata lama sekolah di Indonesia mencapai 9 tahun, sedangkan di Kabupaten Bandung Barat baru sekitar 8,24 tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak di Bandung Barat hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP.
“Kalau kita melihat secara nasional, anak muda usia pendidikan tinggi hanya mencapai 10,2 persen dari total populasi. Artinya, hanya sebagian kecil yang berhasil menempuh pendidikan di perguruan tinggi,” ungkapnya.
Dede menilai, rendahnya angka partisipasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketimpangan kualitas pendidikan, minimnya akses ekonomi, serta ketidaksesuaian antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
“Banyak mahasiswa yang masuk kuliah tidak siap menghadapi tantangan dunia kerja. Padahal, pendidikan adalah rantai untuk memutus kemiskinan. Karena itu, kolaborasi dan peningkatan kualitas harus terus dilakukan,” tegas Dede Yusuf.
Ia juga menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah universitas terbanyak kedua di dunia, mencapai lebih dari 4.000 perguruan tinggi. Namun, jumlah tersebut harus diimbangi dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan agar mampu menjawab kebutuhan zaman.
Sementara itu, Ketua yayasan STAI Bandung Barat, Imam Tunggara, dalam wawancaranya menyampaikan bahwa wisuda angkatan kelima tahun 2025 menjadi momentum bagi kampus untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan.
“Sebagian besar mahasiswa kami sudah bekerja, baik di instansi pemerintah maupun swasta. Kami ingin membekali mereka dengan keterampilan tambahan agar mampu bersaing di dunia kerja yang semakin digital,” ujarnya.
Imam menjelaskan, STAI Bandung Barat kini telah membekali mahasiswa dengan tiga kompetensi utama, yaitu bahasa Arab, bahasa Inggris, dan komputer. Dengan bekal ini, lulusan diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan akademik, tetapi juga kompetensi praktis yang dibutuhkan dunia kerja.
“Mahasiswa kami juga mendapatkan sertifikat kompetensi sesuai bidang keahliannya. Tidak hanya menjadi pencari kerja, kami dorong lulusan agar mampu menjadi pencipta lapangan kerja melalui wirausaha mandiri,” tambahnya.
Imam mencontohkan, sejumlah alumni STAI kini sudah mulai membuka usaha sendiri dan merekrut rekan-rekan sesama lulusan untuk bekerja bersama.
“Lulusan STAI harus menjadi pribadi yang bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Cintai Indonesia, dan buktikan kontribusi melalui karya nyata,” tegas Imam Tunggara. (Tina)