Bandung Barat | Lensa Expose.com
Dalam kurun waktu sepekan, dua Kejadian Luar Biasa (KLB) mengguncang dunia pendidikan di Kabupaten Bandung Barat. Bukan karena persoalan akademik, melainkan kasus dugaan keracunan massal ribuan siswa akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kasus terbaru kembali terjadi pada Rabu (24/9/2025). Ratusan siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG yang dibagikan di sekolah. Ironisnya, insiden ini muncul hanya berselang beberapa hari setelah kejadian serupa di wilayah yang sama.
Sebelumnya, pada Senin (22/9/2025), sebanyak 411 siswa di Kecamatan Cipongkor harus dilarikan ke fasilitas kesehatan karena mengalami mual, muntah, hingga pingsan setelah mengonsumsi sajian MBG.
Data terbaru mencatat, lebih dari 1.000 siswa diduga menjadi korban keracunan MBG di Kabupaten Bandung Barat. Angka tersebut merupakan akumulasi dari dua peristiwa keracunan yang terjadi dalam waktu berdekatan. Lonjakan kasus inilah yang membuat Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bersama Dinas Kesehatan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sungguh memprihatinkan, program MBG yang sejatinya dirancang untuk menunjang kebutuhan gizi siswa justru menjadi momok menakutkan bagi orang tua dan pihak sekolah. Harapan akan makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak di bangku pendidikan kini berganti dengan kecemasan akan keselamatan mereka.
Tim gabungan dari Dinkes, BPOM, dan kepolisian telah mengamankan sampel makanan untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium. Pemerintah daerah juga telah menghentikan sementara distribusi MBG di sejumlah sekolah sampai penyebab pasti diketahui.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menyampaikan keprihatinan dan berjanji melakukan evaluasi menyeluruh. “Keselamatan siswa adalah prioritas utama. Kami akan memastikan pelayanan kesehatan diberikan maksimal dan penyelidikan segera menemukan penyebab pasti kasus ini,” katanya.
Hingga kini, ratusan siswa masih menjalani perawatan intensif. Dunia pendidikan di Bandung Barat pun tengah diselimuti kekhawatiran, menanti kepastian kapan program makan gratis bisa kembali aman dikonsumsi siswa. (Tina)