Rabu, Agustus 20, 2025
Bandung BaratJawa Barat

Uniknya Perayaan HUT RI ke-80, Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat Adu Gengsi di Lapangan

Bandung Barat | Lensa Expose.com

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dengan menggelar berbagai lomba antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kegiatan yang berlangsung pada 20-21 Agustus 2025 di Lapangan Mekarsari, Komplek Pemkab Bandung Barat ini diselenggarakan dengan penuh semangat kebersamaan.

Beragam perlombaan khas 17-an dipertandingkan, mulai dari balap bakiak, balap karung pinguin, lomba dagongan, estafet tepung, hingga lomba dekorasi ruangan. Selain itu, panitia juga menyiapkan kompetisi yang lebih kreatif seperti lomba karaoke, lomba masak, serta lomba merias wajah dengan mata tertutup.

Dari informasi yang dirilis panitia, syarat lomba telah ditentukan, misalnya lomba karaoke hanya boleh diikuti oleh perwakilan dari setiap instansi dengan membawakan satu lagu pop (non-dangdut) dan penampilan yang sopan serta unik. Sementara pada lomba merias wajah, setiap perangkat daerah mengirimkan dua peserta: Kepala Perangkat Daerah sebagai yang dirias, dan seorang pendamping sebagai perias. Peserta juga diwajibkan mengenakan pakaian bernuansa merah putih.

Tak kalah seru, lomba bakiak menguji kekompakan tim dengan formasi lima orang pegawai dari setiap perangkat daerah. Peserta harus menunjukkan koordinasi, kekuatan fisik, dan semangat gotong royong untuk menjadi juara.

Selain lomba, kegiatan juga diramaikan dengan Bazar UMKM yang menampilkan produk unggulan masyarakat Bandung Barat, serta doorprize menarik bagi peserta maupun pengunjung.

Dengan mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, kegiatan ini diharapkan mampu mempererat silaturahmi antar pegawai, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta menghidupkan kembali tradisi perlombaan yang penuh keceriaan di momen peringatan kemerdekaan.

Momen unik terjadi ketika Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail bersama wakilnya, Asep Ismail, ikut ambil bagian dalam lomba tradisional dagongan. Untuk pertama kalinya, keduanya mempertahankan gengsi kelompok yang dipimpinnya, saling unjuk kekuatan bersama anak buahnya agar tidak kalah dan jadi bahan ejekan.

Sorak-sorai para pejabat dan masyarakat pun pecah, menyambut rivalitas dua pemimpin itu yang tampil penuh semangat. Meski bersaing, suasana tetap cair dan mengundang gelak tawa penonton. (Tina)

Loading