Bandung Barat | Lensa Expose.com
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar rapat koordinasi bersama Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Kasi Daltrantibum) dari 16 kecamatan. Pertemuan ini bertujuan memperkuat sinergi dalam deteksi dini dan pencegahan gangguan ketertiban, guna menjaga wilayah tetap kondusif dan bebas dari konflik sosial.
Kepala Bakesbangpol KBB, Weda Wardiman, menegaskan pentingnya sinergi lintas wilayah sebagai bagian dari strategi deteksi dini dan pencegahan potensi gangguan keamanan.
“Kita merangkum kembali peran dan tugas kita dalam pemerintahan umum, terutama yang berkaitan dengan ketentraman, ketertiban umum, serta upaya pencegahan dan deteksi dini di tingkat kecamatan,” ujar Weda di ruang rapat Bakesbangpol KBB.
Ia juga menekankan perlunya kesepahaman terkait sistem pelaporan agar informasi dari lapangan dapat dihimpun secara terpadu untuk dilaporkan kepada pimpinan daerah.
“Kita sepakati agar informasi dari lapangan menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai bahan laporan bagi pimpinan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Bakesbangpol KBB, Jaja, menyampaikan bahwa penguatan kolaborasi ini sangat krusial, khususnya di daerah yang memiliki keragaman etnis dan kepadatan penduduk tinggi seperti Padalarang dan Lembang.
“Sebetulnya ini sudah berjalan sejak lama, tapi saat ini kita ingin lebih menguatkan kolaborasi untuk menjaga kondusifitas wilayah,” ujarnya.
Jaja juga menyoroti pentingnya peran aktif Kasi Daltrantibum dalam menyampaikan informasi strategis dari lapangan, guna menghindari keterlambatan penanganan isu yang bisa berdampak luas.
“Jangan sampai situasi sudah ramai di pemberitaan, namun unsur pimpinan belum mendapatkan informasi. Karena itu, kita ambil langkah ini untuk memperkuat kerja sama,” tegasnya.
Ia berharap seluruh kecamatan dan desa di Kabupaten Bandung Barat tetap dalam kondisi aman, damai, dan terbebas dari konflik sosial.
“Harapan kami, seluruh wilayah di KBB selalu dalam kondisi kondusif dan tidak muncul konflik sosial yang mengganggu stabilitas masyarakat,” tutupnya. (Tina)
