Kamis, Desember 26, 2024
Bandung BaratJawa BaratPemerintahan

Menteri Desa dan Raffi Ahmad Kunjungi Desa Kertamulya, Soroti Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lokal

BANDUNG BARAT, Lensaexpose.com – Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjadi saksi kunjungan kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto, bersama Raffi Ahmad, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, pada Jumat (15/11/2024).

Dalam kunjungannya, Raffi Ahmad menyampaikan pentingnya semangat kebersamaan dan sinergi antar instansi pemerintah, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, sebagaimana visi Presiden Prabowo Subianto. “Kabupaten Bandung Barat sudah menunjukkan perkembangan ekonomi nyata, salah satunya melalui keberadaan Woosh (Kereta Cepat Indonesia-China). Infrastruktur di KBB sudah berjalan baik dan perlu dipercepat lima tahun ke depan,” ujar Raffi.

Raffi juga mengapresiasi potensi desa di KBB yang harus terus dikembangkan. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Kementerian Desa untuk mendukung kemajuan desa-desa berpotensi di wilayah tersebut.

Dorongan untuk Ketahanan Pangan dan Ekonomi Desa

Menteri Yandri Susanto menekankan pentingnya desa-desa di KBB menjadi percontohan nasional. Ia menyebut, dari 100 desa di KBB, sebagian besar masih berstatus tertinggal. Salah satu contoh potensi lokal yang diangkat adalah wisata kuliner Kupat Tahu di Desa Kertamulya, yang diharapkan dapat diekspor untuk meningkatkan daya tarik wisata.

Foto: Peresmian Ruang Aspirasi Masyarakat Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

“Setiap desa harus memiliki semangat yang sama untuk maju. Kepala desa adalah ujung tombak pemerintah dalam memahami kebutuhan masyarakatnya. Sebanyak 73 persen tingkat kemiskinan dan pengangguran ada di desa, sehingga solusi nyata seperti swasembada pangan sangat diperlukan,” ujar Yandri.

Strategi swasembada pangan yang ditekankan mencakup penanaman komoditas sesuai lingkungan, optimalisasi sistem irigasi, perawatan tanaman yang baik, serta penggunaan mekanisasi dalam pembudidayaan. Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu inisiatif pemerintah, juga disebut sebagai langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak.

“Namun, bahan baku untuk program MBG harus berasal dari desa setempat agar hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan bisa termanfaatkan secara maksimal,” tambah Yandri.

Harapan Kepala Desa Kertamulya

Farhan Fauzi, Kepala Desa Kertamulya, menyampaikan rasa syukur atas kunjungan tersebut. Menurutnya, kehadiran Menteri Desa dan staf khusus presiden seperti Raffi Ahmad menjadi momentum penting untuk mendorong kemajuan desa-desa di KBB.

“Mudah-mudahan kunjungan ini berdampak besar bagi desa-desa di KBB. Program-program seperti ketahanan pangan yang disampaikan Menteri Desa sangat relevan dan dibutuhkan. Kami juga berharap Raffi Ahmad, sebagai perwakilan kepemudaan dan seni, dapat membuka peluang bisnis serta investasi di wilayah ini,” kata Farhan.

Ia optimistis, melalui kerja sama yang erat antara pemerintah dan masyarakat desa, berbagai potensi desa dapat dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi yang mampu menahan laju urbanisasi.

“Kami berharap program-program ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang usaha bagi warga desa, sehingga mereka tidak perlu hijrah ke kota. Dengan semangat Bangun Desa, Bangun Indonesia, kami siap mendukung visi besar pemerintah,” tutup Farhan.

Kunjungan ini menjadi titik awal bagi upaya percepatan pembangunan di Kabupaten Bandung Barat, sejalan dengan visi besar pemerintah untuk menciptakan desa-desa mandiri yang menjadi motor penggerak perekonomian nasional. (Tina)

Loading