Kegiatan Kampus Mandek, Mahasiswa STIH Dharma Andigha Tuntut PTM Segera Digelar
BOGOR,Lensaexpose.com – Pasca pandemi COVID-19 yang melanda beberapa Negara, khususnya Negara Indonesia hampir 3 tahun berjalan sangat berdampak buruk bagi masyarakat luas.
Dampak buruk yang di rasakan oleh masyarakat luas salah satunya dari sektor perekonomian, bidang pendidikan, pembangunan infrastruktur disejumlah wilayah terhambat, maupun pembatasan sosial bersekala besar (PSBB).
Seperti yang kita ketahui, saat ini kita berada di fase pemulihan pasca pandemi COVID-19 yang merupakan virus baru dan penyakit menular yang baru ditemukan, awal mulanya virus tersebut terjadi di Wuhan Tiongkok, pada bulan Desember 2019 lalu.
Guna mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus ini instansi pendidikan mengeluarkan kebijakan terkait perkuliahan dengan mengeluarkan imbauan untuk melaksanakan alternatif pembelajaran secara online (Daring).
Kuliah online mulai diterapkan di berbagai kampus di Indonesia tidak terkecuali termasuk Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Dharma Andigha Bogor.
Menanggapi hal tersebut, Haidy Arsyad Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIH Dharma Andigha mengatakan, kuliah online merupakan sistem perkuliahan yang memanfaatkan akses internet sebagai media pembelajaran yang dirancang dan ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman video, audio atau tulisan oleh pihak akademi.
“Tetapi hal tersebut juga menimbulkan dampak yang dianggap kurang optimal dalam proses pembelajaran,” ujar Haidy.
Selain itu, menurut Haidy yang juga mahasiswa semester tiga (3) ilmu hukum beragam pendapat muncul dari mahasiswa berbagai tingkat semester, kuliah online menimbulkan pro dan kontra tersendiri.
“Untuk hal yang positif kuliah online bisa dilakukan di rumah sehingga kami bisa dekat dengan keluarga yang ada di rumah, akan tetapi dari sisi negatif kami tidak bisa berdiskusi seperti kuliah pada umumnya dengan bertatap muka secara langsung, belum lagi terdapat hambatan yang membuat kuliah ini terganggu,” ungkap Haidy.
Banyak mahasiswa yang mulai merindukan kampus dan berharap agar perkuliahan bisa berjalan seperti pada umumnya, tambahnya.
Tidak hanya itu, permasalahan yang sering dialami mahasiswa ketika kuliah online adalah sinyal yang tidak stabil dan terbatasnya kuota internet, hal ini tentu dapat mengganggu berjalannya perkuliahan secara online.
Menurut Haidy, kuliah tatap muka mempermudah mahasiswa melakukan kegiatan baik itu himpunan maupun organisasi mahasiswa sendiri yang ada di lingkungan kampus.
“Kami sangat berharap kuliah offline segera diberlakukan atau digelar oleh pihak kampus agar kami sebagai mahasiswa mendapatkan pendidikan akademik yang layak dan komprehensif,” pungkasnya. (*)