Miris, Puluhan Siswa di Bogor Dihantui Rasa Kekhawatiran Karena Atap Bangunan Sekolah Sering Bocor
BOGOR, Lensaexpose.com – Beberapa siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayattushibyan yang berlokasi di Kampung Ciasahan RT 03 RW 03, Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor Tengah belajar dengan kondisi prihatin akibat gedung sekolah yang mereka gunakan sudah tidak layak.
Namun pembelajaran tatap muka tetap dilaksanakan di dalam kelas, lantaran tidak ada ruang kelas lain yang bisa digunakan.
Plafon gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayattushibyan kondisinya sudah tidak layak begitu juga dari informasi yang di himpun, tidak jarang ketika hujan turun sering alami kebocoran.
Parahnya, kondisi ini tidak hanya terjadi di luar ruangan tetapi juga di dalam ruang kelas tempat Ratusan siswa belajar dan 10 orang tenaga pengajar di sekolah tersebut.
Beberapa plafon atap di dalam kelas terlihat bolong, sebagian lagi nyaris jebol akibat kayu penyangga atap sudah lapuk.
“Semuanya 158 siswa. Bangunan madrasah ini berdiri pada tahun 1967 alhamdulillah selama saya memimpin disini sudah pernah mendapat bantuan sekitar tiga kali. Bantuan berupa fisik pertama tahun 1999 terus yang ke dua tahun 2005 dan terakhir bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2021 itu-pun bantuannya dapat satu lokal saja,” ungkap Kepala Sekolah MI Hidayattushibyan, Maknun kepada wartawan pada, Kamis 25 Agustus 2022.
Hanya saja, Maknun mengatakan, sekarang memang kondisinya bangunan sudah banyak alami kerusakan bahkan hampir di semua bangunan di sekolah itu.
“Semuanya ada 6 lokal cuma yang parah di sekitar 4 lokal sudah hampir tidak layak pakai,“ katanya.
Maknun menyampaikan, bahwa kerusakan pada atap bangunan itu lantaran kerangka atap masih menggunakan bambu dan kini sudah mulai lapuk.
“Karena bambunya banyak yang lapuk karena ini bangunan lama bahkan ada bangunan temboknya ada yang masih menggunakan batu jadi tidak menggunakan bata atau hebel dari dulu,” katanya.
Bahkan, menurut Maknun, kerusakan pada bangunan sekolah tersebut mencapai sekitar 80 persen.
“Hampir sekitar 80 persen lah, atap sama kusen-kusen sudah lapuk juga dinding yang mulai mengelupas tembokannya sudah betul-betul parah lah,” katanya.
Akibatnya, saat hujan turun kata Maknun, tak jarang dia dihantui rasa kekhawatiran karena atap nya sering bocor.
“Saya juga ketakutan kalau yang sebelah sana kalau saat mengajar gitu, takut ambruk tapi masih di pakai karena memang dibutuhkan. Apalagi ini musim hujan kan setiap hari. Saat hujan juga langsung bocor karena banyak bambu reng nya sudah rapuh,” katanya.
Tidak hanya kerusakan pada bangunan saja, Maknun mengatakan, bahwa bangku atau meja belajar yang setiap hari digunakan siswa pun banyak yang rusak sehingga mengganggu kenyamanan belajar siswa.
“Untuk banggku sekolah juga sangat membutuhkan, bahkan yang ada saja kondisinya sudah pada rusak,” ucapnya.
Dia berharap, kepada pemerintah untuk memberikan banguan berupa renovasi bangunan agar para speserta didik dapat nyaman ketika berada di lingkungan sekolah.
“Harapannya tiada lain mohon bantuan terutama dari pemerintah untuk bangunan ini setidaknya layak untuk di pakai lah, karena itu tadi, musim hujan kan suka ada saja kekhawatiran,” harapnya. (Rdy)