Jumat, November 22, 2024
Jawa TengahPemerintahan

Telat Pengajuan, Pelaksanaan Pogram Samisade Di Desa Babakan Diprediksi Tidak Rampung Akhir Tahun

CISEENG, Lensaexpose.com – Program satu milyar satu desa, atau yang disebut (Samisade) untuk pembangunan infrastruktur desa disetiap desa-desa yang ada di Kabupaten Bogor sudah memasuki tahap akhir.

Namun ada sekitar 68 desa yang telat melakukan pengajuan dan permohonan pencairan dana dari salah satu program kerja unggulan Bupati Bogor dan Wakil Bupati Bogor ini. Di wilayah Kecamatan Ciseeng, dari 10 desa yang ada disana, Desa Babakan adalah desa yang telat dalam melakukan pengajuan Samisade.

“Iya hanya Desa Babakan yang belum selesai 100 persen. Karena anggarannya memang cair belakangan dari anggaran perubahan dan sampai hari ini baru melaksanakan giat tahap 40 persen. Saya belum dapat laporan yang tahap 60 persen nya,” ungkap Lukman Ariandi Kasi Ekbang Pemeritah Kecamatan Ciseeng, Kamis (30/12/2021).

Ia menjelaskan, melihat dari telat nya pengajuan dan permohonan pencairan yang dilakukan Pemdes Babakan, serta volume pekerjaan dan cuaca yang umum terjadi akhir – akhir ini, maka akan sulit untuk mencapai hasil maksimal dengan selesai pekerjaan 100 persen sampai akhir tahun 2021 ini.

“Kalau dipaksakan juga hasilnya akan kurang baik. Sementara saat ini baru cair 40 persen. Untuk yang 60 persen saya belum dapat informasinya. Jadi memang tinggal Desa Babakan, untuk desa – desa lainnya sudah selesai dan sudah tahap monev dan laporan pertanggungjawaban saja,” beber Lukman.

Ditanya soal transparansi anggaran dan keterbukaan informasi publik sebagai bagian tanggung jawab pejabat publik dalam penggunaan anggaran dari uang rakyat, Lukman mengatakan semua desa sudah melakukannya. Secara umum ada di saat launching dan papan sosialisasi kegiatan program.

“Secara umumnya informasi ada di papan kegiatan, namun untuk teknis yang lebih rinci bisa ditanyakan ke desa atau TPK. Intinya, lambatnya pekerjaan bukan karena tidak terserap anggaran, bukan pula Silpa di DPMD atau BPKAD, tapi sejak awal sudah salah dalam soal perencanaannya terutama akibat telat pengajuannya.” tukas Lukman Ariandi.

Dikonfirmasi media ini, Kepala Desa Babakan Effendi meminta awak media ini untuk menghubungi Sekretaris Desa Babakan Atma Wijaya. Informasi yang di dapat, Ketua TPK program Samisade di Desa Babakan sebenarnya bukan Sekdes Atma Wijaya, namun hingga berita dibuat media belum mengetahui siapa TPK nya.

Sedangkan Atma Wijaya selaku Sekdes Babakan saat dikonfirmasi media ini mengatakan, dirinya bukan diam dan tidak mau merespon komunikasi pihak media. Dia berkilah banyak pekerjaan dan sibuk mengurus SPJ. Bahkan dengan narasi kata yang narsis, Atma Wijaya mengaku banyak punya teman wartawan dan menyalahkan wartawan media ini yang tidak pernah menemuinya.

“Kalau belum saya jawab, bukan berarti saya diam boss dan membiarkan. Itu krnkarena saya lagi kerja atau ada tamu. Karena waktu kita dah mepet banget untuk buat SPJ sementara kita masuk dana (penciaran anggaran Samisade) perubahan yang sudah kepepet waktu baru dicairkan,” kilahnya.

Lebih lanjut Atma Wijaya sebagai Sekdes Babakan memgkalim bahwa dia punya banyak temen – temen media dan setiap hari selalu bertemu sambil minum kopi bersama dirinya.

“Banyaklah kawan – kawan wartawan. Kenapa anda nggak bisa? Jadi kalau laporan ke Kades saya terlalu diam (kutang transparan-ted) ke media, sepertinya salah. Saya nggak diam.” ucap Sekdes Atma dengan kalimat sangat percaya diri. (Rd)

Loading