Kab. Bogor | Lensa Expose.com
Pengurus Daerah (Pengda) Mathla’ul Anwar Kabupaten Bogor menggelar kegiatan silaturahmi sekaligus pembekalan bagi kepala madrasah dan guru. Acara ini menjadi ruang penting untuk mempererat kebersamaan serta merumuskan langkah strategis dalam memperkuat eksistensi madrasah di tengah tantangan pendidikan modern.

Ketua Pengda Mathla’ul Anwar Kabupaten Bogor, KH Aziz Sarnata ME, M.Pd, menegaskan bahwa agenda tersebut merupakan program rutin yang selalu dilaksanakan.
“Tujuannya adalah mempererat sesama lembaga di bawah naungan Mathla’ul Anwar, sekaligus membahas isu-isu aktual, termasuk bagaimana merawat madrasah agar layak menjadi tempat belajar bagi siswa,” ujarnya.
Menurut KH Aziz, hingga kini masih ada pandangan keliru di masyarakat yang menganggap madrasah bukan bagian dari sekolah formal. “Padahal, madrasah itu artinya sekolah. Ada madrasah ibtidaiyah yang setara sekolah dasar, hingga madrasah aliyah yang setara SMA. Ini yang terus kami luruskan agar masyarakat paham,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti persoalan mendasar yang dihadapi banyak madrasah di Kabupaten Bogor, terutama terkait sarana dan prasarana. Banyak gedung madrasah dinilai masih kurang layak, minim perpustakaan, hingga keterbatasan lahan.
“Kondisi ini membuat kepala madrasah harus lebih peka agar anak-anak tetap betah belajar. Namun, tentu tidak bisa ditangani sendiri. Dibutuhkan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk menghadirkan fasilitas pendidikan yang lebih memadai,” katanya.
Ia juga mencontohkan daerah-daerah seperti Jasinga, Caringin, hingga Cariu yang masih sangat membutuhkan keberadaan madrasah. “Masyarakat di sana haus akan pendidikan agama. Peran pemerintah sangat diperlukan agar madrasah di wilayah pinggiran bisa terus tumbuh dan berkontribusi,” jelasnya.
KH Aziz menegaskan, madrasah bukan sekadar lembaga pendidikan agama, melainkan wadah pembentukan generasi istimewa yang berilmu, beradab, dan berakhlak.
“Madrasah selalu mengutamakan adab lebih tinggi daripada ilmu. Lulusan madrasah tidak hanya mampu dalam pengajian, tetapi juga bisa bersaing di bidang lain, termasuk IT dan olahraga. Bahkan, beberapa siswa madrasah sudah menorehkan prestasi di tingkat Jabodetabek bahkan nasional, seperti pada cabang olahraga futsal dan pencak silat,” paparnya.
Di akhir, KH Aziz menitipkan harapan agar madrasah di bawah naungan Mathla’ul Anwar tetap terawat, mulai dari tingkat RA hingga Aliyah. Ia juga mendorong pemerintah Kabupaten Bogor memberi perhatian lebih terhadap guru dan siswa madrasah.
“Guru madrasah dan siswa juga bagian dari warga Kabupaten Bogor. Sudah seharusnya perhatian yang diberikan sama dengan sekolah-sekolah lain,” pungkasnya.(Irfan Lubis)