Kuala Tungkal | Lensa Expose.com
Kantor Imigrasi Kelas ll TPI Kuala Tungkal menggelar kegiatan “Imigrasi Go to School” sebagai bagian dari upaya edukasi dan dan pencegahan tindak kejahatan lintas negara dikalangan pelajar.
Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Ardianto, khususnya dalam upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang ( TPPO).
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula SMAN 8 Tanjung Jabung Barat,pada Kamis, ( 24/04/25).
Turut hadir, Mursalim selaku Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, serta Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian, yang memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Acara dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah SMAN 8 Tanjung Jabung Barat, Arie Gusman, beserta beberapa guru yang turut mendukung penuh kehangatan sosialisasi edukatif ini.
Kegiatan disambut dengan meriah dan penuh antusiasme oleh para siswa dan siswi yang hadir di Aula tersebut.
Dalam paparannya, Andriw Guntur menekankan pentingnya kesadaran dan pemahaman generasi muda terhadap bahaya TPPO, serta bagaimana peran keimigrasian dalam mencegah dan menanggulangi, menangani tindak pidana lintas negara tersebut.
“Ia juga mengajak para pelajar untuk menjadi agen perubahan dan perlindungan bagi lingkungan sekitarnya dari ancaman eksploitasi ini,” ungkap Kepala Imigrasi Tanjab Barat.
” Kami ingin para pelajar memiliki pengetahuan dasar tentang keimigrasian, sekaligus menyadari bahwa mereka bisa menjadi sasaran tindak kejahatan seperti perdagangan orang.
Kegiatan ini adalah bentuk pencegahan dini melalui edukasi,” ujarnya.
Kegiatan ini juga memberikan ruang bagi siswa-siswi untuk berdiskusi dan menyampaikan pandangannya, terkait fenomena TPPO, sehingga mereka tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi turut serta secara aktif dalam memahami realita sosial yang mungkin terjadi disekitar mereka.
Melalui kegiatan ini, Kantor Imigrasi Kuala Tungkal berharap dapat menanamkan nilai-nilai kewaspadaan sejak dini, serta memperkuat peran pelajar sebagai generasi yang cerdas hukum, sadar informasi, dan mampu menjadi bagian dari sistem perlindungan terhadap sesama. (Sas)
