Senin, September 16, 2024
BogorHukrimJawa BaratPeristiwa

Tewas dalam Aksi Tawuran di Leuwiliang-Bogor, Keluarga Korban Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku

Leuwiliang,Lensaexpose.com – Keluarga korban yang tewas dalam peristiwa tawuran kelompok pelajar yang terjadi di Kampung Moyan, Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang meminta kepada pihak kepolisian untuk dapat mengusut kasus tersebut, menangkap pelaku hingga dan diberikan hukuman setimpal.

Ayah Korban IS (18), Karsono Sidik menceritakan bahwa sebelum kejadian itu terjadi selepas isya korban IS sempat di jemput oleh salah satu teman nya berinisial R berpamitan untuk menjenguk teman mereka yang sakit.

“Saya pulang dari masjid, di pekarangan rumah itu ada si R temannya dan anak saya keluar, saya tanya anak saya mau kemana kata saya tanya ke temannya alasannya mau menjenguk si F teman nya yang sakit,” kata Karsono Sidik kepada wartawan pada, Rabu 7 Agustus 2024.

Menurut Karsono Sidik, dirinya sempat mengirimkan pesan kepada ISL melalui WA sekira pukul 22.15 WIB.

“Saya WA anak saya ini sudah malam segera pulang dek tapi saya pake bahasa sunda. Ceklis dua tapi tidak di balas,” katanya.

Sekira pukul 22.30 WIB, kata Karsono Sidik, dirinya diberitahukan oleh sang istri bahwa sanya teman nya IS yang berinisial R tersebut memberi kabar bahwa mereka di serang oleh gangster.

“Alasan nya lagi ngumpul terus di serang sama gangster terus semua pada lari. Saya tanya sekarang dimana (IS) nya di jawab ada di Puskesmas, saya langsung berangkat, ibu ini saya taro di rumah sendiri. Saya berangkat ke puskesmas bersama kakak nya. Pas saya masuk ke Puskesmas anak saya sudah meninggal. Berarti itu sekitar jam 22.30 WIB,” katanya.

Kemudian, kata dia, dirinya langsung kembali ke rumah untuk memberitahukan kondisi IS kepada istrinya.

“Kalau korban langsung di bawa ke RSUD Leuwiliang yang ngantar itu kakak nya sama paman nya dan banyak lah saudara saudaranya dari sini,” katanya.

Menurut dia, malam itu dirinya di panggil untuk mendatangi kantor Polsek Leuwiliang. Di kantor polisi Karsono Sidik mengaku bertemu dengan dua orang teman IS. Salah satu dari teman korban tersebut yang pertama kali janjian dengan pihak lawannya untuk melakukan aksi tawuran. Tawuran tersebut antara pelajar salah satu SMK di wilayah Kecamatan Cibungbulang dengan salah satu SMK di wilayah Kecamatan Leuwisadeng.

“Jadi, jam 5 sore mereka janjian bahwa mau berantem sehabis magrib. Cuma karena kekurangan orang cuma ada 8 orang maka minta bantuan ke temannya yang di (Sekolah) itu juga. Nah, R juga ngajak anak saya, begitu ceritanya,” kata dia.

Karsono sidik menyampaikan bahwa pihak keluarga berharap kepada pihak Kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus yang menewaskan anak kedua nya tersebut.

“Harapan saya, ingin kasus ini segera terungkap siapa pelakunya, saya pikir pasti harapan semua orang tua kalau terjadi seperti itu kan,” katanya.

Sebelumnya, Aksi Tawuran antar pelajar kembali terjadi dan menelan korban jiwa. Kejadian tersebut terjadi, pada Jumat malam, 02 Agustus 2024, sekitar pukul 21.00 WIB.

Dua kelompok pelajar dari SMK Wilayah Cibungbulang dan SMK Wilayah Leuwisadeng itu terlibat dalam bentrokan di Jalan Baru, Kampung Moyan, Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Menurut laporan yang diterima, Kapolsek Leuwiliang, Kompol Agus Supriyanto, mengatakan bahwa adanya bentrokan tersebut telah direncanakan sebelumnya oleh kedua kelompok pelajar.

“Pertikaian yang berlangsung sengit tersebut mengakibatkan seorang yang bukan pelajar dan terlibat dalam tawuran tersebut meninggal dunia akibat luka yang disebabkan oleh benda tajam,” kata Kompol Agus Supriyanto.

Kapolsek mengatakan, aksi tersebut dilaporkan oleh warga sekitar. Polisi juga telah meminta sejumlah saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian.

“Kami sudah melakukan olah TKP dan meminta beberapa keterangan dari para saksi. Dari hasil keterangan kami sudah mendapatkan sejumlah identitas yang terlibat dalam aksi tawuran, serta mengajukan permohonan visum et repertum luka dalam atau otopsi terhadap korban,” bebernya.

Selain itu, Kapolsek juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik tawuran ini.

“Kami akan bekerja sama dengan sekolah dan masyarakat untuk mencegah terjadinya kembali peristiwa serupa di masa mendatang,” ujar Kapolsek.

Pihak kepolisian menghimbau agar masyarakat, terutama para pelajar, dapat lebih berhati-hati dan menghindari tindakan kekerasan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

“Pihak Kepolisian akan terus menindak lanjuti penyelidikan atas peristiwa ini,” tukasnya. (Rdy)

Loading