Selain Terkenal Dengan Wisata Gunung Salak Endah, Di Pamijahan-Bogor Awalnya Terkenal Daerah Sentra Tanaman Kucay
PAMIJAHAN,Lensaexpose.com – Kecamatan Pamijahan berada di bagian barat Kabupaten Bogor, meliputi 15 desa dengan potensi usaha pertanian dan wisata alam. Salah satu desa di wilayah tersebut adalah Desa Gunung Bunder 2, yang terkenal dengan lokasi wisata Gunung Salak Endah.
Di Desa Gunung Bunder 2, mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani, baik tanaman palawija maupun tanaman padi. Satu cerita menarik tentang lika liku usaha pertanian warga di wilayah ini, datang dari Kampung Rawa.
Kampung Rawa tepatnya berada di ujung timur Desa Gunung Bunder 2 Kecamatan Pamijahan dan berbatasan dengan Desa Tapos 1 Kecamatan Tenjolaya. Kampung ini, dulunya terkenal sebagai sentra tanaman kucay.
“Dulu sebagian besar petani dan warga di kampung ini menanam kucay. Hampir di setiap lahan ditanami kucay. Tapi saat ini warga yang bertahan guna menanam kucay hanya tinggal sedikit saja,” ucap Leo (35) warga di kampung tersebut. Senin, (10/06/2024).
Cerita tentang Kampung Rawa yang dulunya terkenal sebagai kampung sentra tanaman kucay, dibenarkan RT Sama, seorang pengurus lingkungan di kampung tersebut. Bahkan, ia mengaku dulunya sempat menjadi pengepul hasil panen dari para petani kucay.
“Dulu itu, mayoritas petani menanam kucay. Jadi boleh dibilang kampung ini terkenal sebagai kampung kucay. Sebab tanaman ini menjadi andalan warga dalam bercocok tanam (bertani),” ujar RT Sama.
Sementara salah satu tokoh masyarakat Kampung Rawa, Abah Atu juga mengaku jika kucay sempat menjadi primadona tanaman warga petani di kampungnya. Namun seiring perjalanan, tanaman ini mulai menghilang dan tak lagi ditanam.
“Puluhan tahun warga di kampung ini memang terkenal sebagai petani kucay. Di masa jayanya dulu, tanaman kucay mampu menghidupi perekonomian warga disini,” ungkap Abah Atu.
Ia menceritakan, dirinya juga sempat menjadi penampung tanaman ini saat datang musim panen. Pemasaran nya tersebar ke Pasar Bogor, Pasar Yasmin, Pasar Jambu 2 hingga ke Pasar TU di Kayumanis Kota Bogor.
“Namun mulai sekitar tahun 2010 kesini, tanaman ini mulai kurang diminati oleh petani karena berbagai hal. Salah satu nya adalah banyaknya hama tanaman sehingga seringkali petani gagal panen,” tukasnya.
Sebagai informasi, tanaman kucay ini umumnya digunakan untuk masakan Tionghoa, seperti bubut, isian gyoza, dan sebagainya. Tapi sejumlah masakan Indonesia juga memanfaatkan daun ini, misalnya pelengkap saat makan lumpia, nasi lengko, dan toge goreng.
Kucai punya pangkal dan daun pipih memanjang. Dalam bahasa Inggris, kucai sering disebut garlic-chives karena kemiripan aromanya dengan bawang putih yang kuat. Namun ketika dimasak, aroma menyengat bawang akan luntur dan beralih menjadi sayuran daun yang terasa sedap. (Rdy)