Kamis, November 21, 2024
Jawa BaratSosial & Budaya

Siswa Siswi SMPN 4 Leuwiliang Meriahkan Acara Perlindungan Warisan Budaya di Wisata Panorama Pabangbon

Kab. Bogor, Lensa Expose.com

Kepedulian akan perlindungan warisan budaya dan kesadaran untuk merawat bumi merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi perlindungan warisan budaya yang digelar Direktorat Perlindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di wisata Panorama Pabangbon di desa Pabangbon, kecamatan Leuwiliang, Jumat (16 Juni 2023)

Siswa siswi SMP Negeri 4 Leuwiliang yang berada di dekat lokasi wisata panorama Pabangbon ikut tampil ambil bagian dalam mengisi acara Sosialisasi Perlindungan Warisan Budaya selama dua hari, mulai Kamis hingga Jum’at.

“Saya merasa bangga siswa siswi kami ikut mengisi acara yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi memainkan angklung dan marawis, ujar Juwariah, kepala SMP Negeri 4 Leuwiliang saat ditemui media ini di lokasi acara, Jum’at (16 Juni 2023).

Lebih lanjut Juwariah mengatakan sudah dua hari kegiatan ini diikuti oleh siswa siswinya mulai dari hari Kamis hingga puncaknya hari ini Jum’at. Dimana hari pertama siswa siswi membuat bebegig sawah, yang merupakan orang-orangan sawah yakni replika manusia yang ditempatkan di atas tanah yang tengah dibudidayakan (sawah, kebun, ladang, dll) yang dimaksudkan untuk menjaga tanaman budidayanya dari serangan hama pertanian khususnya burung-burung seperti pipit, gagak, dan sebagainya, jelasnya.

Dikatakan Juwariah hari ini yang merupakan puncak acaranya dimana siswa siswinya tampil untuk memainkan angklung dan marawis. “Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dengan penampilan anak didiknya. Walaupun tadi penampilan dari siswa siswi kami kurang maksimal dalam membawakan marawis, tapi itu sudah membuat kami merasa bangga dengan keberanian mereka tampil dihadapan pejabat,”tegas Juwariah.

Juwariah juga menjelaskan bahwa SMPN 4 merupakan sekolah penggerak yang juga melakukan kegiatan tradisional, membuat bebegig merupakan hal yang selalu dilakukan sehingga ketika diminta untuk membuatnya, mereka sudah biasa begitu pula dengan membawakan angklung yang juga selalu dilakukan di sekolah.

“Saya hanya berpesan kepada anak didik saya untuk menjaga warisan budaya untuk dirawat, dilindungi, sehingga warisan budaya tersebut bisa terjaga dan lestari sampai akhir jaman. Kegiatan ini perlu terus dilakukan untuk anak anak se usia mereka karena mereka akan menjadi penerus dan merawat budaya tersebut,”tegas Juwariah. (Rudy P)

Loading