Menu

Mode Gelap
Sahkan Perda Pelindungan Guru, DPRD Kota Bogor Ingin Ciptakan Ekosistem Sehat Dunia Pendidikan Kementerian Sosial RI Menyelenggarakan Kegiatan Pemberdayaan Bagi Kelompok Rentan Dikantor Camat Tanjungsari Hadiri Safari Dakwah Nusantara bersama Bunda Indah, Wakil Wali Kota Tanjungbalai: Momentum Memperdalam Nilai Keagamaan – Mempererat Silaturahmi dan Sinergi Antara Umat, Aparat Serta Pemerintah Kadistan KBB Dr. H.M. Lukmanul Hakim Tekankan Transparansi dan Ketertiban Administrasi dalam Sosialisasi Coretax dan Keuangan Wali Kota Tanjungbalai Hadiri High Level Meeting TPID dan TP2DD Wilayah Sisi Batas Labuhan di Parapat Tinjau Sejumlah Dapur SPPG, Wakil Wali Kota Bersama Satgas MBG Kota Tanjungbalai  Pastikan Standar Higienitas dan Kualitas Produksi

Peristiwa

PETI Kembali Tertimbun Hingga Tewas, PT Antam Mengaku Tidak Tahu

badge-check

Kab. Bogor, Lensa Expose.com

Pihak perusahaan PT. Antam Pongkor TBK mengaku tidak mengetahui ihwal adanya seorang Penambang Emas Tanpa izin (PETI) tertimbun hingga tewas dilobang kawasan stup 2, Pertambangan PT Antam. Informasi didapat, DN (37) seorang gurandil warga asal Kampung Siranggap RT 04/04, Desa Nanggung, Kec. Nanggung, Kab. Bogor. Disebut-sebut meninggal dilobang dikawasan stup 2 level PT Antam.

Ketua RW setempat Madroi menerangkan, pada Selasa (3/11) berangkat ke Gunung Pongkor untuk mencari bebatuan yang mengandung emas atau masyarakat biasa menyebutnya Gurandil. “Sudah lima hari DN tidak pulang, keluarga sangat cemas, akhirnya pihak keluarga mencari keberadaan DN. Selang beberapa hari dikabarkan, DN telah meninggal tertimbun longsoran dilobang Kawasan Antam stup 2. Keberadaan jenazah sudah diketahui oleh saudaranya yaitu Andri pada sabtu (7/11). Namun sangat disayangkan, medan yang sulit, curam dan terjal membuat jenazah DN belum bisa dievakuasi” kata ketua RW setempat Madroi kepada wartawan, Minggu (8/11).

Kepala Humas PT Antam Pongkor Agus Setiyono, mengaku tidak tahu menahu terkait adanya gurandil yang tewas dilobang yang disebut-sebut dikawasan PT Antam itu. Menurutnya, “Perihal tersebut malah saya tidak mendapat informasi, termasuk dari internalnya antam juga saya belum tau.” akuanya.

Akan tetapi, kata Agus, “Saya akan komprom sama teman-teman kejadianya kapan? Sebab, sampai saat ini saya belum dapat infonya. Kejadiannya posisi setup dua atau dimana, saya belum bisa berkomentar apa-apa karena memang apa yang disampaikan saja saya belum tau diinternya kaya apa, kejadianya kaya apa,” tutur Agus.

Ketika ditanya lobang pertambangan milik perusahaan pasca tidak produksinya setelah itu apakah dilakukan penutupan dengan cara di filing, menurut Setiyono, “Kami sudah melakukan langkah untuk di filing. Lobang-lobang yang sudah tidak produksi kami filing (di tutup), yang engga di filing yang masih ada kegiatan operasi,” Pungkasnya.

Penulis : Rudy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wali Kota Tanjungbalai Jenguk ASN Alami Kecelakaan Saat Bekerja

6 November 2025 - 01:39 WIB

Dadang Iskandar Danubrata Salurkan Bantuan Untuk Korban Longsor Bondongan

28 Oktober 2025 - 07:22 WIB

Dua Kali KLB dalam Sepekan, 1.000 Lebih Siswa di Bandung Barat Keracunan Program MBG

25 September 2025 - 02:02 WIB

LAKI-KBB Desak BGN Evaluasi Total SPPG Selacau Batujajar, Usai 350 Siswa Keracunan MBG

23 September 2025 - 14:56 WIB

Seorang Pemuda Tenggelam di Pelabuhan Kuala Tungkal

19 September 2025 - 14:27 WIB

Trending di JAMBI
UFABET pg slot เครื่องสล็อต ออนไลน์ เครื่องสล็อต บาคาร่า pg สล็อต สล็อต pg slot สล็อต สล็อต ทดลองเล่นสล็อต